Namanya bahkan tak dilirik di di Milan-San Remo 2021. Publik dan media terlampau mengagungkan tiga sosok, yakni Wout van Aert (Jumbo-Visma), Mathieu van der Poel (Alpecin-Fenix), dan Julian Alaphilippe (Deceuninck-QuikckStep). Meski gagal jadi pemenang, Peter Sagan (Bora-Hansgrohe) menunjukkan bahwa performanya kian membaik.
Sagan berjuang untuk menemukan bentuk terbaik setelah terpapar Covid-19 pada akhir Januari lalu di Gran Canaria. Ia harus menjalani isolasi selama lebih dari enam minggu. Sagan terpaksa melewatkan sejumlah agenda seperti Omloop Het Nieuwsblad Elite (27 Februari), Kuurne - Bruxelles - Kuurne (28 Februari), dan Strade Bianche (6 Maret).
Ketika rival-rivalnya sudah membalap sejak Februari, Sagan baru memulai musim 2021 di Tirreno-Adriatico, pertengahan Maret ini. Penampilannya di balapan tujuh etape itu jauh dari harapan. Jangankan finis tiga besar atau memenangkan etape, untuk masuk ke sepuluh besar pun sulit. Pencapaian terbaiknya di ajang ini adalah finis kesebelas di Etape 1.
Juara dunia tiga kali itu bertahan di Italia selepas berakhirnya Tirreno-Adriatico 2021. Empat hari berselang, Sagan tampil di ajang one-day race terbesar dan terpanjang di Italia, Milan-San Remo. Namanya dicoret dari daftar calon juara event ini. Trio Van Aert, Van der Poel, dan Alaphilippe kembali digadang sebagai kandidat pemenang.
Meski gagal memenangkan Milan-San Remo 2021, Sagan tampil mengejutkan dengan finis keempat di ajang ini. Posisinya lebih baik daripada Van der Poel yang finis kelima dan Alaphilippe ke-16. Sementara Van Aert finis ketiga. Sagan belum memenangkan Milan-San Remo setelah sebelas tahun mencoba dan dua kali jadi runner-up.
"Itu adalah Milano-San Remo yang pahit bagi saya. Di satu sisi, saya senang karena saya merasa lebih baik dan performa saya berangsur-angsur membaik, meski masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai level teratas. Di sisi lain, saya sedikit marah karena saya kembali melewatkan kesempatan untuk memenangkan Milan-San Remo," ucapnya selepas lomba.
Sagan kemudian bercerita tentang persaingan di kelompok terdepan. Ada belasan pembalap yang berada di kilometer terakhir. Ketika terjadi serangan di Poggio, sekelompok kecil pembalap pergi dan Sagan berada di belakangnya bersama dengan pembalap kuat lainnya. Sayangnya Sagan gagal mengantisipasinya. Jasper Stuyven (Trek-Segafredo) akhirnya memenangkan Milan-San Remo 2021.
"Saya sudah memberikan yang terbaik dalam sprint dan finis keempat," bilang pembalap 31 tahun tersebut.
Sagan langsung bertolak ke Spanyol seusai balapan. Ia dijadwalkan tampil di Volta a Catalunya 2021 yang akan berlangsung 22-28 Maret. Sagan melewatkan E3 Saxo Bank Classic dan Gent-Wevelgem demi balapan di Spanyol. Berikutnya, Sagan akan tampil di Tour of Flanders dan Paris-Roubaix pada bulan depan. "Musim sudah dimulai. Saya ingin melakukan pekerjaan dengan baik," ucap Sagan. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 36
Audionya bisa didengarkan di sini
Foto: Getty Images