Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan istrinya Ferry Silviana Feronica adalah contoh pasangan yang kompak. Sama-sama hobi bersepeda. Gowesnya sangat rutin, hampir setiap hari. Rutenya bervariasi. Ketika weekdays, mereka gowes di sekitar Kediri. Kemudian mereka akan gowes di atas 100 kilometer pada akhir pekan.
Mas Abu, sapaan akrab Abdullah Abu Bakar mengungkapkan, ia kali pertama gowes pada 2015 silam. Ceritanya, kala itu Kediri menjadi tuan rumah event Gran Fondo East Java. Pesertanya ratusan cyclist dari 15 negara.
"Waktu itu saya diracuni Mas Azrul Ananda. Setelah event itu saya beli road bike," cerita Mas Abu kepada Mainsepeda.com, Selasa (30/3) siang.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar (kiri) bersama Founder Mainsepeda.com Azrul Ananda (tengah)
Sejak saat itu Mas Abu rutin gowes. Akan tetapi, kesibukan sebagai pejabat publik membuat gowesnya sering on/off. Ia rutin gowes lagi dalam setahun terakhir. Gowesnya makin seru karena istrinya Ferry Silviana Feronica juga ikutan jatuh cinta dengan olahraga bersepeda.
"Saya gowes hampir setiap hari. Hanya off saat Senin. Biasanya kami berangkat gowes jam 05.00 pagi. Rutenya di sekitar Kediri seperti Selopanggung, Besuki, dan Kelud. Jaraknya sekitar 40 kilometer hingga 60 kilometer. Tidak bisa jauh-jauh karena jam 08.00 sudah harus bekerja," ungkap Mas Abu.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan istrinya Ferry Silviana Feronica
Jarak gowesnya lebih jauh saat weekend. Ketika Sabtu, Mas Abu dan istri biasa gowes ke Tulungagung, Blitar, lalu kembali ke Kediri. Total jaraknya sekitar 113 kilometer. Rute gowes Minggu justru lebih jauh. Ia melaju dari Kediri menuju Pantai Gemah di Tulungagung, kemudian kembali ke Kediri. Total jaraknya 130 kilometer.
Sejak aktif gowes kembali, ada banyak manfaat yang ia dapatkan dari gowes. Mas Abu merasa tubuhnya makin fit dan tidak pernah sakit setelah intens gowes. Tak cuma itu saja, hidupnya juga lebih tertib.
Mas Abu mengungkapkan, bahwa masyarakat Kediri pada dasarnya suka bersepeda karena banyak rute menarik di Kediri. Misal ke Selopanggung. Rute ini bisa ditempuh dalam 40 kilometer. Selain itu, ada banyak variasi rute untuk menuju satu tujuan akhir. Makin menarik dan menantang karena rata-rata rutenya adalah tanjakan.
"Ayo gowes ke Kediri. Ada banyak rute gowes yang menarik dan masih alami. Jika suka tanjakan, bisa gowes ke Dholo atau ke Gunung Kelud. Meski akses ke Kelud masih ditutup, cyclist masih bisa menjangkau hingga pos 1 Kelud. Rutenya tak kalah bagus dan menantang," ujar penunggang Wdnsdy AJ1 dan S Works Tarmac SL5 itu.
Aspek pendukungnya juga lengkap. Tarif hotelnya masih terjangkau. Kuliner-kuliner di Kediri juga lezat dan lebih ramah di kantong daripada kota lainnya. Selain itu, tempatnya juga nyaman. "Ayo gowes ke Kediri. Sebab Kediri selalu di hati," ajak Mas Abu. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 37
Audionya bisa didengarkan di sini
Foto: Humas Kota Kediri