Maluku memilik daya pikat yang besar untuk para cyclist. Ketua ISSI Maluku Stanley Ferdinandus mengatakan, pihaknya sedang menyusun Tour de Moluccas tahun ini. Event balapan tersebut dijadwalkan bisa berlangsung pada Oktober mendatang.
Saat ini event tersebut masih dalam tahap pematangan konsep. Sebab, ada banyak hal yang perlu disesuaikan untuk menggelar balapan di tengah pandemi.
"Ini kami masih koordinasi dengan ISSI pusat. Rencananya 24-31 Oktober. Masih dalam tahap penggodokan," kata Stanley.
Jika bisa terlaksana, ini menjadi TdM yang kedua. Yang pertama dilangsungkan 2017 lalu. Stanley mengatakan, ada banyak hal yang membuat gowes di Maluku ini menarik untuk diikuti. Terutama dari segi medan yang memanjakan sekaligus menantang.
"Jaraknya memang nggak panjang. Tapi elevasinya tinggi. Gradien antara 27-32 persen," bilang Stanley.
Karena Maluku merupakan daerah kepulauan, hampir 70 persen treknya nanti akan berdampingan dengan pesisir pantai.
"Mungkin ada beberapa yang sedikit naik. Nanjak sekitar 55 km dengan gradien 7-15 persen, lalu landai, turun lag. Selanjutnya menyusuri pantai," jabarnya.
Terutama saat dua etape terakhir di Pulau Kei. Jaraknya 140 km. Semuanya flat. Tapi tetap ada tantangannya. "Karena berada antara Maluku dan Papua, kontur pulaunya dataran rendah, dan di tengah laut. Tantangannya adalah angin yang kencang," ucapnya.
Tidak hanya soal rute yang menantang dan indah, Maluku memiliki kuliner yang menanjakan lidah. Selain wisata budaya, Maluku juga menawarkan wisata laut dengan hasil laut yang lezat. "Masyarakat juga sangat exited dengan event-event sepeda," sebutnya. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 42
Audionya bisa didengarkan di sini
Foto: Instagram @baronda.id