Road Bike Aceh (RBA) resmi terbentuk pada 24 Februari 2017 lalu. Semua berawal dari kegiatan HUT Brimob pada 2016. Pada saat itu mereka mengadakan kegiatan gowes dari Medan ke Banda Aceh. Total jaraknya 600 kilometer.

"Terbentuk supaya ketika ada event ke depan tidak perlu repot mencari anggota lokal," ungkap pendiri RBA, Zainal Abidin.

Saat ini anggota RBA mencapai 250 orang. Terdiri dari kalangan TNI, Polri, dan masyarakat sipil lainnya. Zainal mengatakan, perekrutan anggota RBA sangat terbuka. Pada awal terbentuknya, mereka merekrut anggota dengan "memungut" dari jalan.

"Tiap hari saat kami gowes dan bertemu orang mepakai road bike, kami panggil, ajak ngobrol, dan minta nomor handphone. Kemudian kami undang buat gabung. Kalau sekarang malah banyak yang minta gabung," kata pria asal Banda Aceh itu.

Untuk kegiatan rutin, anggota RBA sering gowes dalam kota dengan jarak kurang lebih 42 kilometer. Gowesnya hampir setiap hari. Mulai mulai Senin sampai Jumat. Untuk akhir pekan biasanya jaraknya naik dua kali lipat.

Tiap bulan mereka juga rutin gowes ke luar kota. Rutenya bervariarsi. Dari Banda Aceh, mereka menempuh jarak minimal 100 kilometer ke daerah-daerah. Hal ini juga untuk menyambangi anggota-anggota di luar Banda Aceh.

"Di Banda Aceh ini kami punya meeting point sendiri. Kami menyebutnya Warung Gowes di dekat simpang lima Banda Aceh. Siapa saja boleh datang. Sudah jadi posko kami di sana," terang Zainal.

Salah satu kegiatan RBA yang terkenal adalah Tour de Gayo. Mereka mulai pada 2019 dan rencananya bisa diadakan tiap tahun. Pada 2019 itu rutenya dari Kabupaten Bireuen menuju Takengon di Kabupaten Aceh Tengah.

"Jaraknya 101 kilometer dengan hampir 90 persen medannya berisi tanjakan. Rencananya kami mau bikin lagi buat tahun ini," jelas Zainal.

Menurut Zainal, perkembangan road bike di Aceh cukup pesat. Kebanyakan mulai beralih dari sepeda gunung (MTB) ke road bike. Untuk itu RBA pun banyak anggota baru yang bergabung.

RBA selalu tampil trendi dengan memiliki jersey berwarna putih bergambar rencong, senjata tradisional Aceh. Sebenarnya hampir tiap event mereka membuat jersey. "Ada gambar rencong dan motif Aceh biar terasa lebih Aceh. Warna putih sendiri biar lebih memperlihatkan simbolnya Aceh," jelasnya. (mainsepeda)

Foto: Instagram Road Bike Aceh

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
UCI Larang Penggunaan Warna Jersey Pimpinan Klasifikasi GrandTour
Juara Dunia Lima Kali Comeback di Banyuwangi International BMX 2019
Preview Taiwan KOM 2024: Diwarnai Pembalap Elite Dunia
Kolom Sehat: Taiwan KOM 2024
Taiwan KOM 2024 Dihentikan Karena Badai
Kolom Sehat: Nasib Tour de France di Inggris
Kolom Sehat: Bucin
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025