Dedy Chandra belum pernah mengikuti satu pun event gowes di luar Nusa Tenggara Timur (NTT). Cyclist asal Sumba Timur itu akan debut di KAI Kediri Dholo KOM Challenge 2021. Dedy tak sendirian. Ia datang ke Kediri bersama M. Basarudin, rekannya di komunitas Sumba Timur Cycling Community (STC2).
Dedy bukan cyclist produk pandemi. Semula, ketika komunitas STC2 berdiri pada 2012, Dedy gowes menggunakan sepeda gunung (MTB). Selang setahun, banyak rekan-rekannya di STC2 yang pindah aliran ke road bike. Rutinitas itu berlangsung hingga saat ini.
"Akan tetapi, kami gowes di sekitar NTT saja. Hanya Pak Ustaz yang pernah ke luar provinsi. Tepatnya ke Nusa Tenggara Barat. Mengikuti KAI Kediri Dholo KOM Challenge 2021 akan menjadi gowes perdana saya di luar NTT," kata Dedy.
Pak Ustaz M. Basarudin juga ikut KAI Kediri Dholo KOM Challenge 2021
Pak Ustaz adalah sapaan Dedy dan komunitas STC2 untuk Basarudin. Ia memang seorang mubalig. Saban hari mengurus masjid di Mapolres Sumba Timur. "Ia seorang ustaz yang hobi gowes. Salah satu cyclist tangguh di komunitas kami. Sekaligus mekanik andal," bilang Dedy.
Alumnus SMA Kristen Petra 2 Surabaya ini mengaku sudah lama ingin mengikuti event-event gowes di luar NTT. Utamanya yang terselenggara di Jawa Timur macam Bromo KOM Challenge. Hanya saja niat itu belum sempat terwujud.
Ketika registrasi KAI Kediri Dholo KOM Challenge 2021 dibuka, Dedy tanpa pikir panjang langsung mendaftar. Ia ingin menghapus rasa penasaran akan sensasi ikut event sepeda di luar NTT. Selain itu, Dedy sekalian sowan ke saudaranya yang bermukim di Surabaya Timur.
"Sebenarnya ada banyak anggota komunitas kami yang ingin ikut. Penasaran dengan tanjakan ke Dholo. Hanya saja banyak yang berhalangan. Salah satu kawan kami batal ikut karena menemani anaknya yang lahiran bulan depan," terang alumnus Universitas Surabaya (Ubaya) ini.
Dedy mengaku belum pernah menanjak ke Dholo. Tapi ia tidak kekurangan akal. Ia mengikuti akun Strava Azrul Ananda dan Johnny Ray, dua penggawa Podcast Main Sepeda. Berbekal data dari Strava saat Azrul Ananda School of Suffering (âAA SoS) melakukan cek rute ke Dholo, ia meramu sendiri menu latihannya.
"Memang di daerah kami tidak ada tanjakan dengan elevasi sepertidi Dholo. Sebagai gantinya, kami latihan ke Bukit Wairinding. Jaraknya sekitar 50 kilometer dengan elevasi sekitar 800 meter. Kami latihan rutin hampir tiap hari," aku cyclist kelahiran Waingapu itu.
Sebagai debutan, Dedy tidak memasang target muluk. Ia hanya ingin finis di Dholo nanti. "Targetnya menyamai catatan waktu Om Johnny Ray waktu cek rute kemarin," katanya seraya tertawa.
KAI Kediri Dholo KOM Challenge 2021 adalah gelaran Mainsepeda.com yang di-manage oleh Azrul Ananda School of Suffering (AA SoS) dan DBL Indonesia. Event didukung oleh Bank Jatim, Pelindo III, Honda Surabaya Center, MPM Honda Jatim, Novotel Samator, Herba Mojo, Strive Indonesia, National Hospital, Wdnsdy Bike, SUB Jersey, dan AZA Wear. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 47
Audionya bisa didengarkan di sini
Foto: Dokumentasi Dedy Chandra