Chandra Taruna Sofyan beserta belasan cyclist dari Banjarmasin dan Kalimantan Selatan (Kalsel) sudah bersiap untuk tampil di KAI Kediri Dholo KOM Challenge 2021. Namun lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, khususnya Jawa Timur (Jatim), membuat event seru ke Kota Tahu harus di-reschedule.

KAI Kediri Dholo KOM Challenge 2021 seharusnya berlangsung pada 10-11 Juli nanti. Hanya saja, situasi saat ini tidak memungkinkan karena angka Covid-19 sedang melonjak sepanjang Juni. Penyelenggara memutuskan untuk mengubah jadwal event ini menjadi 14-15 Agustus.

Sebagai salah satu peserta, Chandra paham bahwa aspek kesehatan dan keselamatan harus dinomorsatukan. Apalagi pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pergi.
Oleh karena itu, Chandra bersama sejumlah cyclist lain yang akan berangkat ke KAI Kediri Dholo KOM Challenge 2021, bikin gowes seru pada Sabtu (26/6) kemarin. Mereka gowes dengan jarak tempuh lebih dari 400 kilometer. Dari Banjarmasin menuju Amuntai.

"Karena event KAI Kediri Dholo KOM Challenge 2021 diundur, kami melampiaskan kesedihan dengan gowes 400 kilometer," kata Chandra kepada Mainsepeda.com.
Chandra tak sendirian. Ia mengajak anaknya, Daniel Taruna Sofyan untuk turut serta dalam gowes ini. Keduanya mulai mengayuh pedal pada pukul 05.30. Perjalanan ini dituntaskan selama kurang lebih 17 jam dengan moving time sekitar 13 jam. Mereka baru masuk ke rumah pada Minggu (27/6) pukul 00.30 dini hari.

Meski sudah izin dengan istri dan keluarga, duo bapak-anak ini tetap membikin khawatir orang rumah. "Soalnya kami berangkat subuh, saat mereka belum babgun. Sampai mereka mengantuk dan tidur lagi pun kami belum pulang," bilang Chandra seraya tertawa.

                                                 Om Suroto, Pak Mailan, dan Chandra Taruna Sofyan

Chandra dan Daniel bukan satu-satunya pasangan bapak-anak yang menuntaskan gowes 400 kilometer ini. Salah satu peserta KAI Kediri Dholo KOM Challenge 2021, Suroto juga ikut-ikutan "minggat" ke Amuntai. Om Suro, begitu ia akrab disapa, mengajak putranya, Abednego Evan Emanuella.

"Ada 22 cyclist yang gowes ke Amuntai kemarin. Ada yang start dari Banjarmasin seperti saya. Ada pula yang berangkat dari Banjarbaru seperti Pak Mailan. Khusus yang dari Banjarbaru, total jaraknya sekitar 300 kilometer," jelas cyclist 43 tahun ini.

Kini Chandra hanya ingin rehat. Menuntaskan 400 kilometer plus-plus adalah pelampiasan yang pas, memuaskan, sekaligus bikin badannya pegal-pegal. "Bukan hanya pegal, badan ini seperti mati rasa. Bawaannya ingin makan terus," canda Chandra.

KAI Kediri Dholo KOM Challenge 2021 adalah gelaran Mainsepeda.com yang di-manage oleh Azrul Ananda School of Suffering (AA SoS) dan DBL Indonesia. Event didukung oleh Bank Jatim, Pelindo III, Honda Surabaya Center, MPM Honda Jatim, Novotel Samator, Herba Mojo, Strive Indonesia, National Hospital, Wdnsdy Bike, SUB Jersey, dan AZA Wear. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 47

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: Dokumentasi Chandra Taruna Sofyan

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Kolom Sehat: Bucin
UCI Larang Penggunaan Warna Jersey Pimpinan Klasifikasi GrandTour
Weight Weenie Build: Wdnsdy AJ62 "NAKED" ini hanya 5,6 kilogram!
Taiwan KOM 2024 Dihentikan Karena Badai
Grupset Rotor 13-speed Ini Bisa Mengubah Dunia!
Preview Taiwan KOM 2024: Diwarnai Pembalap Elite Dunia
Kolom Sehat: Taiwan KOM 2024