Kolom Sehat: Setelah Pulang dari Unbound

| Penulis : 

Terima kasih kepada Herba Mojo yang memungkinkan saya mengikuti serangkaian acara di USA dengan Om Aza dan Om John. Melalui tulisan ini, saya berusaha merangkum perjalanan kami, yang juga dapat Anda saksikan di channel YouTube Main Sepeda.

Kesan saya, Amerika negara yang olahraga utamanya bukan bersepeda, mulai berusaha untuk menerima dan menjadikan bersepeda bagian dari kehidupan sehari-hari. Penyediaan sarana dan prasarana untuk pesepeda sedang masif dilakukan di Negeri Paman Sam ini.

Contohnya seperti yang ada di Kota Bentonville. Jalur sepeda di sana sangat sesuai angan-angan pesepeda. Baik sepeda road, mtb, dan yang lainnya. Semua terakomodasi dengan apik. Negara yang mencintai olahraga basket, baseball, dan American football ini mulai membuka diri untuk olahraga dan sarana transportasi bersepeda.

Memang sarana bersepeda di sana cukup memadai. Tapi ada satu hal yang membuat bersepeda itu kurang nyaman untuk dilakukan sepanjang tahun. Amerika memiliki empat musim. Banyak event outdoor dilakukan di musim panas. Kecuali ski es tentunya ya, wkwkwkwk.

Bersepeda di suhu dingin sudah pernah saya coba. Menurut saya, tidak karuan rasanya. Apalagi bagi kita yang sudah terbiasa dengan iklim tropis. Sendi-sendi ngilu. Bergerak pun rasanya berat. Apalagi kalau kita menanjak. Suhunya bisa sejuk ketika di kaki gunung, tapi suhu bisa mendekati nol derajat di puncak gunung.

Saya juga pernah bersepeda di antara salju. Sungguh, itu hanya indah kalau dilihat di film. Ketika menjalani sendiri, ampuunn, rasanya sangat sakit karena terlalu dingin. Kalau mau agak hangat ya makan yang banyak. Namun terlalu banyak makan bikin malas dan mengantuk.

Lain halnya dengan kita di Indonesia. Bersepeda bebas kapan saja. Cuacanya cuma dua, panas dan hujan. Memang, bertransportasi dengan sepeda agak susah karena cuaca panas membuat kita berkeringat dan harus mandi untuk menyegarkan badan. Tapi kita tetap bisa bersepeda nyaris sepanjang tahun, kan.

Sebenarnya kita sangat diuntungkan oleh iklim. Soal prasarana, mungkin kita tidak bisa berharap cepat terwujud. Tetapi menurut saya, itu bukan alasan untuk berhenti dan memadamkan api semangat bersepeda.

Negara yang punya empat musim dan olahraga utamanya bukan sepeda saja sangat mengapresiasi sepeda. Semestinya kita bisa lebih lagi karena kita bisa bersepeda sepanjang tahun.

Tahun lalu sepeda begitu booming. Seperti yang diperkirakan Om Aza, tidak semua tetap bersepeda sampai sekarang. Walau begitu, yang terlanjur cinta dengan olaraga ini juga bertambah banyak.

Tetaplah bersepeda sesuai musim. Kalau sedang PPKM, jangan terlalu lelah dan sebisa mungkin gowes sendiri. Apabila PPKM ini selesai, berlatihlah secara bertahap sampai titik kebugaran yang diinginkan.

Sebab, di negara maju seperti Amerika pun mereka bersepeda sesuai keadaan atau musim. Mereka bersepeda statis bila terlalu dingin, cyclocross bila salju mulai mencair, ke gunung bila musim panas, dan sepeda air kalau kebanjiran. Maaf yang terakhir ini hanya canda. Sekian. (johnny ray)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 51

Foto: Emka Satya (DBL Indonesia), John Boemihardjo

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Barang Bawaan Peserta Journey To TGX 2024 Dikirim ke Trenggalek Gratis
Kolom Sehat: Lazy Time
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Ijen KOM 2024: Waspada Faktor Tuan Rumah di Men Age U29
Ijen KOM 2024: Start dari Ikon Baru, Rute Lebih Jauh
Ini Dia Enam Kafe Sepeda Keren di Indonesia
Melawan HNP dengan Hobi Sepeda