Cyco Speed Cycling Club (CC) baru terbentuk pada 2020 lalu. Dulu, beberapa anggota sebelumnya aktif bermain sepeda gunung (MTB). Ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan, pergerakan ke luar daerah menjadi terbatas.
Padahal kegiatan mereka bermain MTB banyak dilakukan di luar Tangerang, daerah yang menjadi basis komunitas ini. Akhirnya mereka pun beralih ke road bike.
Salah satu member Cyco Speed, Gunady Faustinus bercerita, beberapa anggota komunitas memang sudah saling kenal. Bahkan ada yang memiliki ikatan keluarga. Mulanya mereka sering nongkrong di tempat yang sama.
"Artinya kumpulan teman yang seeking for the speed. Sebab, mayoritas memang senang main speed. Namun sesekali juga ada yang (gowes) endurance," cerita Gunady.
"Jumat itu bisa kombinasi, mau latihan cadence, power, atau lain-lain. Misalnya ada anggota yang mau ikut event. Sabtu biasanya touring atau nanjak. Minggu itu haris bebas, mau istirahat atau gowes," jelasnya.
"Sekitar tiga hingag lima kali ikut gowes bareng lah. Sebenarnya nggak cuma gowes. Sering nongkrong bareng di luar gowes juag salah satunya," ujar Gunady.
Karena fokus bermain kecepatan, Cyco Speed memiliki jersey yang dominan warna hijau. Sesuai jersey pemimpin points classification dalam balap sepeda terakbar di dunia: Tour de France. Jersey produksi SUB itu merupakan yang kedua kedua untuk mereka.
"Ternyata warna hijau sangat cocok. Kalau kuning kan untuk general classification. Kami mengombinasikan kuning dengan hijau dalam jersey kedua ini," jelasnya. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 52
Audionya bisa didengarkan di sini
Foto: Instagram Cyco Speed Cycling Club, Hatata Moto