Sehari lagi La Vuelta a Espana 2021 akan digelar. Tadej Pogacar, kandidat kuat yang sebelumnya dikabarkan ikut, ternyata urung bertanding di ajang ini. Alasannya ingin berkosentrasi di Kejuaraan Dunia.
Tanpa Pogacar, kandidat terfavorit di ajang ini tentu saja Primoz Roglic. Pembalap tim Jumbo-Visma tersebut berencana hat-trick juara. Sebelumnya, ia telah memenangkannya pada 2019 dan 2020. Motivasnya sangat kuat. Apalagi setelah memenangkan medali emas di nomort individual time trial (ITT) di Olimpiade Tokyo.
Sekadar menegaskan, favorit bukan berarti pasti juara ya, pembaca. Sebab yang terlalu pasti itu justru sering batal juara. Entah karena lengah, atau kurang beruntung.
Selain itu, Roglic juga punya pesaing yang berpeluang mengganggu, atau bahkan membuyarkan rencananya. Ada Richard Carapaz, Adam Yates, dan Egan Bernal dari Ineos Grenadiers. Kemudian Mikel Landa dari Bahrain Victorious, Hugh Carthy dari EF Education-Nippo, serta Aleksandr Vlasov dari Astana-Premier Tech.
Saya pribadi menjagokan Roglic kali ini. Lantaran upayanya gagal mengikuti Tour de France dengan kompetitif. Tapi kita juga tahu jika tim Ineos Grenadiers menurunkan dua juara Grand Tour di La Vuelta, yakni Carapaz dan Bernal.
Siapa yang lebih diunggulkan? Kita baru bisa mengetahuinya setelah perlombaan ini digelar. Khusus untuk Ineos Grenadiers, saya sendiri lebih suka Adam Yates yang unggul. Biar ada variasinya. Nggak cuma itu-itu saja yang mendominasi.
Perlombaan berdurasi tiga minggu ini akan menyuguhkan sembilan etape gunung. Tentu saja climber-climber terkuat akan berusaha menunjukkan taringnya. Jika dirinci lagi, tahapan-tahapan yang menentukan perebutan jersey merah berada di Etape 3, Etape 9, Etape 14, Etape 18, dan Etape 21. Stage terakhir adalah balapan time trial dengan jarak 33,8 kilometer.
Untuk kandidat sprinter yang ingin mencuri kemenangan di rute-rute flat, yang biasanya menyuguhkan bunch sprint ketika finis, ada Fabio Jakobsen dari Deceuneck-QuickStep. Ia baru bertanding lagi di ajang WorldTour setelah kecelakaan mengerikan menjelang finish Etape 1 di Tour de Pologne tahun lalu. Selain Jakobsen, ada Juan Sebastian Molano dari UAE Team Emirates.
Sedangkan di tanah air kita sendiri, beberapa sekat jalan sudah mulai dibuka. Sepedaan di jalan raya sudah lebih bebas. Tidak perlu angkat sepeda, putar lebih jauh, atau takut tidak boleh lewat. Tapi, akibat beberapa waktu tidak bersepeda di luar rumah, menyebabkan beberapa kebiasaan bersepeda itu hilang.
Nomor satu sekaligus yang paling sulit adalah kebiasaan bagun pagi. Rasa kantuk dan terbiasa bangun siang adalah hal yang paling umum dikeluhkan pesepeda yang sudah beberapa waktu tidak gowes outdoor. Saran saya kalau alarm handphone tidak mempan, bisa coba sambungkan ponsel Anda ke sound system. Supaya suaranya lebih menggelegar. Sekian. (johnny ray)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 52
Audionya bisa didengarkan di sini
Foto: Getty Images, Bettini Photo, ASO