Pada dasarnya, ada empat bahan utama frame sepeda. Steel, titanium, karbon, dan aluminium. Dari keempat bahan itu, yang disebut terakhir dikenal sebagai materi paling murah. Meski demikian, aluminium tidak boleh diremehkan. Malah, saya menganggap itu sebagai bahan "pahlawan" industri sepeda.
Dalam perjalanan mengoleksi sepeda, saya berusaha mendapatkan pengalaman selengkap mungkin. Memiliki sepeda dari semua bahan, bahkan dengan variasinya. Aluminium harus ada.
Cannondale CAAD12 milik penulis di Pura Ulundanu Batur
Dari puluhan sepeda yang saya miliki, atau pernah saya miliki, salah satu favorit saya adalah Cannondale CAAD12. Merek Amerika ini memang termasuk yang paling konsisten dan agresif memasarkan produk aluminium. Selalu mengingatkan, bahan aluminium tetap bisa dikembangkan dan belum tentu kalah dengan karbon.
Malahan, harus ditegaskan di sini, tidak semua bahan karbon bisa lebih baik dari aluminium. Banyak orang memaksakan beli frame karbon, padahal frame karbon yang murah belum tentu sekaku atau seringan aluminium.
Kalau edukasi tentang sepeda berlangsung baik, maka seharusnya kombinasi yang menawarkan value terbaik adalah ini: Frame aluminium dengan kualitas tinggi (bukan sekadar termurah), dipadu dengan komponen grade lebih tinggi.
Itu lebih menawarkan value daripada beli frame karbon murah, lalu harus dipadu dengan komponen grade rendah.
Karena sekali lagi harus ditegaskan: Tidak semua aluminium itu murahan, dan tidak semua karbon murah itu sebaik aluminium.
Mirza "Pak Not" Rengga Putra menunggangi Cannondale CAAD13
Sekarang, merek-merek papan atas masih terus menawarkan frame aluminium dengan kualitas tinggi. Cannondale terus mengembangkannya, sekarang lewat CAAD13, dengan bentuk dan fitur mirip dengan sepeda karbon andalannya: SuperSix Evo.
Trek Emonda ALR juga layak jadi pilihan. Specialized punya Allez dan turunannya. Salah satu merek terbesar Eropa, Canyon, terus meraih popularitas lewat berbagai sepeda seri AL-nya (aluminium).
Rata-rata merek papan atas ini menawarkan frame aluminium yang bisa lebih baik dari banyak frame karbon murah.
Teknologi seperti hydroforming sudah mampu membantu membuat bentuk frame aluminium yang atraktif, bahkan aerodinamis. Juga membantu mendesain dinding tubing aluminium yang lebih tipis tapi tetap kokoh, membantu membuatnya lebih nyaman tanpa mengurangi performa.
Sementara itu, frame-frame aluminium yang lebih terjangkau pun tetap layak mendapat gelar pahlawan industri sepeda. Bagaimana pun, hidup ini seperti piramid. Yang mampu membeli sepeda termahal hanya ada di pucuk. Semakin ke bawah, semakin besar pasarnya.
Bahan aluminium memberi jalan bagi semakin banyak orang untuk merasakan dan menikmati olahraga yang sangat saya cintai ini. Menjadi entry point yang baik bagi yang benar-benar ingin berolahraga.
Polygon Strattos S3 milik Abah Asril Kurniadi
Bayangkan kalau tidak ada sepeda seperti Polygon Strattos, yang jelas-jelas membantu memassalkan olahraga ini. Jalanan mungkin tidak seramai dan seseru sekarang untuk bersepeda. Dan ini adalah olahraga untuk semua, bukan olahraga yang eksklusif.
Lagipula, saya yakin 99 persen pesepeda tidak punya impian mengejar KOM, QOM, atau berlomba. Yang penting bisa menikmati keasyikan bersepeda, lalu mendapatkan manfaat kesehatannya yang luar biasa.
Seperti yang disampaikan di salah satu video GCN, sepeda aluminium tetap bisa mendapatkan 90 persen performa dari frame karbon termahal!
Semakin banyak orang bersepeda, nantinya sebagian dari mereka akan ingin mengembangkan diri lebih lanjut. Menjajal frame yang lebih mahal, menjajal komponen yang lebih tinggi grade-nya. Bertahap naik kelas menjadi lebih serius.
Bagi yang sepeda aluminiumnya dilengkapi komponen level tinggi, bisa tinggal meng-upgrade frame-nya ke karbon yang lebih baik. Bagi yang sepeda aluminiumnya menggunakan frame level tinggi, tapi komponennya level bawah, bisa lebih dulu meng-upgrade wheelset atau grupset lebih mahal. Bertahap sesuai kemampuan.
Atau, membeli sepeda yang lebih "serius," sambil tetap mempertahankan tunggangan aluminiumnya. Bisa digunakan untuk sehari-hari, di saat cuaca buruk, tanpa khawatir mengalami kerusakan.
Silakan cek saja, orang yang punya Ferrari di garasinya, sehari-harinya pasti masih lebih sering menggunakan mobil "biasa"-nya! Karena yang mahal dan eksotis belum tentu praktis untuk pemakaian rutin.
Anyway, lewat tulisan ini, saya ingin mengucapkan salut dan terima kasih untuk semua frame aluminium. Bahkan, saya pun sudah lama ingin membuat sendiri. Mencari bahan-bahan yang setara dengan merek-merek papan atas itu, berkenalan dengan pabrik-pabrik yang membuatnya.
Semua bahan sepeda pasti ada plus dan minusnya. Tapi dalam hal membuat olahraga ini semakin besar, tidak ada yang mengalahkan aluminium! (azrul ananda)
PLUS-MINUS SEPEDA ALUMINIUM
1. Berat
Aluminium lebih ringan dari steel, dan belum tentu lebih berat dari frame karbon level bawah. Secara umum, frame aluminium level tinggi tidak akan jauh beda dengan frame karbon papan atas. Masih sangat mudah merakit sepeda aluminium dengan berat di bawah 8 kilogram.
2. Ketahanan
Bahan aluminium tidak mudah berkarat, jadi tergolong low maintenance dan cocok untuk jadi sepeda sehari-hari di saat cuaca bisa bervariasi. Kalau jatuh, frame aluminium juga lebih tahan banting daripada karbon. Kalaupun ada lecet atau sedikit penyok, masih bisa dikendarai sampai tujuan. Kalau karbon, sudah bukan rahasia, patah atau retak membuatnya berbahaya untuk ditunggangi.
Tak heran balapan-balapan kriterium kelas dunia didominasi bahan aluminium. Karena kecelakaan adalah "makanan sehari-hari" dunia itu.
3. Kaku, Keras?
Tidak semua bahan aluminium sama. Ada level-levelnya juga, walau secara umum tetap akan lebih murah dari karbon. Teknologi manufacturing mampu menghasilkan bentuk aluminium yang atraktif, sekaligus aerodinamis dan menghasilkan stiffness ideal.
Secara umum, sepeda aluminium memang dirasa lebih "keras." Ini karena secara alami, steel dan titanium bisa meredam getaran. Sementara karbon bisa disetel teknik melapisnya untuk meredam getaran pula.
Jangan khawatir, kebanyakan sepeda aluminium --khususnya yang level tinggi-- selalu dipadukan dengan fork dari karbon, yang bisa membantu meredam getaran dan hantaman.
4. Ongkos
Nilai jual utama sepeda aluminium. Akan selalu lebih terjangkau bila dibandingkan dengan karbon, steel, atau titanium. Sangat cocok untuk pemula atau pendatang baru di olahraga sepeda.
Dan sekali lagi: Sepeda aluminium level tinggi bisa jauh lebih high performance bila dibandingkan dengan sepeda karbon yang murah! (*)