Sebenarnya bersepeda mbolang-nya sudah dua minggu yang lalu. Sudah sedikit saya singggung di akun media sosial. Selain itu sepenggal perjalanannya sudah diunggah di Podcast Main Sepeda, Rabu lalu .
Sudah lama saya ingin bisa bersepeda dengan membawa barang bawaan sendiri. Lalu menginap dan pulang. Akhirnya saya memilih tujuan ke Malang Selatan. Ke Pantai Sendang Biru. Kebetulan saya memiliki kerabat di sana. Jadi bisa numpang tidur sebelum pulang keesokan harinya.
Jarak dari Surabaya ke Pantai Sendang Biru sekitar 170 kilometer. Elevasi yang harus ditempuh sekitar 1600 meter, one way. Semestinya bukan jarak yang "seram" untuk saya. Tidak ringan, tapi saya pernah bersepeda lebih jauh dari jarak ini.
Yang membuat beda adalah saya berniat melakukannya sendiri. Membawa bekal dan perlengkapan sendiri. Di atas sepeda yang saya kayuh sendiri.
Ada banyak hal yang harus dipersiapkan untuk bersepeda sendiri. Yang pertama adalah mental. Kedua adalah persiapan. Sebelum ini saya berpikir untuk menggunakan sepeda touring. Namun saya tahu bahwa sepeda itu berat dan melelahkan untuk dikayuh. Apalagi dengan membawa barang.
Terima kasih pada Om Lachlan Morton (EF Education–Nippo) yang memberi inspirasi melalui Alt Tour de France. Ia tinggal menambah tas di roadbike-nya, lalu berangkat. Bawaannya banyak, sepedanya tidak ada masalah. Ketakutan saya kalau frame karbon tidak kuat membawa beban, menjadi tidak beralasan. Membuat tekad saya menjadi bulat. Sebulat bola pingpong.
1. Cadangan makanan selama perjalanan
2. Baterai untuk lampu. Baterainya besar dan saya masukkan tas. Lalu terhubung ke lampu dengan kabel
3. Ban dalam dan ban luar cadangan
4. Tool kit
5. Baju ganti untuk sehari dan baju cadangan untuk bersepeda (Sebab saya tidak yakin kalau baju yang dipakai ketika berangkat, bisa kering dalam semalam ketika dicuci)
6. Charger dan berbagai kabel yang diperlukan
Selain mempersiapkan perlengkapan, saya juga mengganti pedal road menjadi pedal MTB. Sebab saya butuh sepatu yang nyaman ketika off the bike. Bukan untuk mendorong sepeda lho.
Beberapa jam sebelum berangkat, saya menambahkan phone holder di stem. Sebab saya tidak tahu jalan pasti ke Malang selatan.
Ketika berangkat, beberapa teman mengantarkan saya sampai di Lawang, Kabupaten Malang. Sesampainya di sana, saya meminta Faisol Arif untuk menghentikan laju. Kemudian kami makan dulu di Depot Sari Rasa.
Capek itu pasti. Tapi karena sendirian, kecepatannya juga suka-suka saya. Saya berhenti sekitar empat kali. Untuk membeli minum dan memastikan jalan yang saya tempuh itu sudah benar.
Medan yang berat saya temui ketika memasuki daerah Pletes, daerah liur ikan. Tanjakannya 15 persen. Belum lagi lalu lintas yang ramai dengan truk. Sehingga perlu kosentrasi ekstra saat menanjak. Apalagi auman mesin truk cukup membuat was-was.
Setelah itu medannya naik turun di dalam hutan. Meski sudah tercium aroma laut, tapi jarak ke pantai masih sekitar 30 kilometer. Saya tiba di sana jam 2 siang. Masih banyak waktu untuk istirahat.
Teman-teman, bila Anda ingin bersepeda ke luar kota sendiri, persiapkan mental dan perlengkapan. Kecepatan bukan utama. Keamanan dan selamat sampai tujuan yang nomor satu. Astronot yang berangkat ke bulan pun pasti ingin sampai dengan selamat. Semoga Anda masih dan makin senang bersepeda. Sekian. (johnny ray)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 56
Foto: @chaidar_26