Meski statusnya masih waiting list, Hendra Wijaya terus bersiap. Apalagi ia punya fatbike. Sepeda khusus yang bisa digunakan untuk melibas trek bersalju. Sepeda tersebut ia beli seminggu sebelum mengikuti Iditarod Trail Invitational 2021 lalu.
Hendra mengakui bahwa persiapannya di Iditarod 2021 belum bisa sebaik sekarang. Hendra memiliki waktu terbatas untuk bisa menyesuaikan setelan sepeda. Termasuk menyesuaikan perlengkapan yang dibawa. Apalagi ia baru kali pertama menggunakan jenis sepeda itu.
"Banyak hal yang harus disesuaikan dan memakan waktu cukup lama. Pertama karena baru punya fatbike. Lalu pertama kalinya sayaa bersepeda di rute bersalju. Kalau itu dilakukan dengan lari, beda lagi. Kemudian dengan suhu minus 50 derajat celcius," ujar Hendra.
Saat ini Hendra lebih banyak berlatih dengan fatbike. Cyclist asal Bogor, Jawa Barat tersebut mengaku sudah menemukan beberapa setelan yang pas untuk lomba nanti. Seperti tekanan ban, handling, serta cara mengemas barang yang disesuaikan kebutuhan.
"Memang mungkin pakai road bike atau MTB. Tapi lebih banyak pakai fatbike. Pengalaman pas Iditarod 2021 lalu, pertama mencoba fatbike ya kaget. Belum familiar. Apalagi di salju dengan minus 50 derajat," tuturnya.
Meski Indonesia tidak memiliki cuaca dingin, Hendra menilai hal ini tidak menjadi halangan. Pengalaman mengikuti lomba-lomba ekstrem, baik di sepeda maupun lari, akan membantunya dalam menyelesaikan Iditarod 2022 nanti.
"Pada dasarnya perlu endurance. Beratnya itu lebih ke jarak, cuaca, ditambah trek salju yang dalam dan dingin," terangnya.
"Targetnya 30 hari. Tentunya akan datang lebih awal. Minimal dua minggu sampai satu bulan. Toko sepeda di Anchorage lebih lengkap. Ada gear rusak. Jadi saya harus beli lagi," paparnya. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 56
Foto: Instagram @hendra.w , @lubelifoto