Ineos Grenadiers akan hijrah. Dari rim brake menuju disc brake. Setelah bertahun-tahun memakai rem pelek, tim mapan asal Inggris tersebut beralih ke rem cakram saat turun di Grand Prix de Denain, Selasa (21/9).
Dari total 19 peserta WorldTour musim ini, Ineos Grenadiers merupakan satu-satunya tim yang masih memakai rim brake. Hasilnya sangat memuaskan. Mereka mengantarkan Egan Bernal juara Giro d'Italia. Juga membawa Richard Carapaz meraih medali emas di nomor road race di Olimpiade Tokyo.
Seiring dengan berjalannya waktu, Ineos Grenadiers akhirnya pindah haluan. Setelah berkonsultasi dengan para pebalap, tim performa, Pinarello, serta Shimano, Ineos Grenadiers beralih ke disc brake.
"Kami selalu mencari cara untuk meningkatkan kit, teknologi, dan pengaturan sepeda kami untuk memastikan pembalap memiliki opsi terbaik yang tersedia," ungkap Carsten Jeppesen, Head of Technical Partners Ineos Grenadiers dalam laman resmi tim.
Pinarello Dogma F Disc akan ditunggani Michal Kwiatkowski dan kawan-kawan di Grand Prix de Denain di Prancis. Sepeda ini kemungkinan besar juga diturunkan di Paris-Roubaix, 3 Oktober nanti.
"Bekerja sama dengan Pinarello dan Shimano, kami akan terus mengembangkan disc brake serba guna. Yang mengoptimalkan bobot, integrasi di seluruh Dura-Ace, dan peningkatan dalam sistem quick release," imbuhnya.
Bagaimana dengan musim depan? Hingga kini belum ada kepastian apakah Ineos Grenadiers menggunakan disc brake atau kembali ke rim brake. Tim ini juga bisa memakai keduanya. Seperti yang diterapkan di skuad UAE Team Emirates.
Tadej Pogacar dan kolega menggunakan disc brake di mayoritas balapan. Tetapi mereka mempertahankan opsi rim brake untuk menerjang pegunungan.
"Saya sudah yakin tentang disc brake sejak saya mulai mengendarainya sendiri. Saya senang Ineos Grenadiers akan berlomba dengan rem cakram di bagian akhir musim ini," tutur Fausto Pinarello, bos Pinarello. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 56
Foto: Ineos Grenadiers