Sekelompok pemuda asal Jakarta, sama-sama hobi bersepeda, mulai gowes bareng pada awal 2018 lalu. Mayoritas mereka bekerja di sektor keuangan. Di berbagai bank nasional. Dari sekadar hobi, lambat laun mereka makin serius di sepeda. Lalu membentuk sebuah wadah bernama SMBR GLDK CC (dibaca: Samber Geledek).
Semula, mereka cuma belasan pehobi sepeda yang bekerja di satu instansi perbankan. Lambat laun anggotanya kian banyak. Masing-masing anggota saling mengajak rekan-rekannya. Yang kebetulan sama-sama bekerja di sektor keuangan.
Sebenarnya, SMBR GLDK tidak pernah eksklusif untuk banker dan pekerja sektor keuangan saja. Hanya saja mayoritas membernya memang bekerja di sektor tersebut. "Jika suatu hari nanti ada yang bekerja di bidang lain, kami tidak masalah," ucap Mufti Faisal, salah satu founder SMBR GLDK.
Biasanya para member datang ke kantornya terlebih dulu. Sepeda dimasukkan ke dalam mobil. Kemudian mereka gowes dari kantor menuju titik kumpul yang disepakati. Namun ada pula member yang gowes dari rumah ke kantor. Bike to work.
"Nge-loop dulu sekitar 90 menit. Dari 05.30 sampai 07.00. Kemudian balik kantor lagi. Bersih diri. Setengah jam kemudian kami sudah siap beraktivitas normal," cerita Mufti.
Bagi SMBR GLDK, gowes itu sarana melepas penat atas rutinitas harian di kantor. Dulu mereka cuma gowes saat weekend. Makin ke sini kain fokus ke bersepeda sebagai olahraga. Sehingga mereka membuat jadwal rutin. Mereka tak hanya gowes dalam kota saja. Ketika akhir pekan, utamanya hari Sabtu, SMBR GLDK biasa gowes ke luar Jakarta. Tujuannya beragam. Bisa ke Bogor atau Tangerang.
Pemilihan SMBR GLDK sebagai identitas komunitas ini tercetus secara tak sengaja. Niat awalnya hanya ingin mencari nama yang menarik perhatian. Nama yang berbeda dari komunitas lainnya. Tiba-tiba saja terpikir Samber Geledek. Nama tersebut bertahan hingga saat ini.
Tapi SMBR GLDK tidak menyontek ProTeam yang berbasis di Belgia itu. Sebab jersey SMBR GLDK hadir lebih dulu. "Kami merasa seperti Mathieu Van der Poel," canda Mufti seraya tertawa.
"Kami penasaran dengan Lampung dan belum pernah ke sana. Jika lihat destinasi wisatanya, Lampung amat menarik untuk dikunjungi. Kami masih belum mengambil keputusan. Yang jelas kami akan gowes tanpa diikuti mobil. Jadi kami membawa semua barang di sepeda," bilang pria yang bekerja di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 59
Foto: Jey Nelson (@jeynelson)