Para penikmat Podcast Main Sepeda bertemu Johnny Ray dan Azrul Ananda. Searah jarum jam, Kahleen, Yandi Alexander, dan Dony Sutanto.
Dony Sutanto tiba-tiba menyelinap di antara anggota komunitas sepeda yang sedang berdiskusi dengan Azrul Ananda, Minggu (10/10). Aza -sapaan Azrul Ananda- saat itu baru saja menyelesaikan gowesnya di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Ia ngeloop bersama beberapa cyclist yang datang dari Surabaya.
Di kesempatan itu Azrul banyak bicara soal teknologi sepeda. Juga, bagaimana pergerakan industrinya di Indonesia. Penjelasan itu berkaitan dengan sejumlah pertanyaan yang sebelumnya diajukan padanya terkait teknologi sepeda baru Wdnsdy AJ5.
Di tengah diskusi santai yang gayeng itu, tiba-tiba Dony menyeletuk, "Dengerin Mas Aza ini kok rasanya seperti lihat live podcast."
Ternyata Dony ini penggemar setia Podcast Main Sepeda. "Saya nemu Podcast Main Sepeda ketika awal-awal serius gowes lagi karena pandemi," jelasnya.
Menurut Dony, ia rutin mengikuti Podcast Main Sepeda karena isinya "daging" semua. Bukan podcast heboh-hebohan. "Konten video tentang sepeda di Indonesia banyak, tapi yang sediakan edukasi dan banyak informasi tidak seperti Main Sepeda," ujarnya.
Salah satu episode yang membuat Dony berkesan adalah ketika Om Aza dan Om Ray menghadirkan cyclist senior Surabaya Go Suhartono (Koh Hay). Episode itu membuatnya termotivasi untuk menggerakkan ayahnya aktif berolahraga. "Ayah saya usia 71, beda dikit sama Koh Hay. Waktu itu episode tersebut (episode 16: Jangan Emosi, Resep Gowes Sampai Tua) saya tunjukkan ke ayah," jelasnya. Dari sana, ayah Dony mulai membiasakan diri rutin bersepeda.
Dony mengaku meningkati Podcast Main Sepeda dari awal sampai akhir. Bahkan, dalam perbincangan soal sepeda dengan penulis, Dony tak jarang menggunakan kutipan-kutipan yang pernah disampaikan Azrul Ananda maupun Johnny Ray di podcast. Misalnya, ketika Dony menceritakan aktivitasnya bersepeda ke kantor (bike to work).
"Di Jakarta jalur sepeda memang sudah bagus, tapi orang-orangnya yang masih belum saling menghargai. Seperti yang dikatakan Om Ray, 'Dalam strata transportasi itu, pengguna sepeda memang kasta paling bawah'. Jadi, ya pesepeda memang harus ekstra hati-hati, termasuk ketika bertemu pejalan kaki," terang Dony.
Cerita yang tak kalah seru datang dari Yandi Alexander. Begitu tahu Wdnsdy Bike mengadakan sneak peek di PIK, Yandi menyempatkan datang. Ia sudah lama penasaran dengan sepeda gravel keluaran Wdnsdy Bike. Gara-garanya, nonton Podcast Main Sepeda seri Unbound Gravel.
"Saya aktif gowes ketika pandemi ini. Sebelumnya olahraga lebih rutin badminton," cerita Yandi. Ketika aktif gowes itu, Yandi terpapar konten-konten Podcast Main Sepeda. "Anak saya yang pertama tahu, terus kasih tahu ke saya," ucapnya.
Salah satu episode yang membuat Yandi berkesan adalah ketika Azrul Ananda, Johnny Ray, dan John Boemihardjo mengikuti Unbound Gravel di Amerika Serikat. "Saya tonton dari awal. Sejak persiapan hingga edisi pasca eventnya. Dari situ saya tahu sepeda gravel, saya langsung pengen," kelakarnya. Jadi, ketika Wdnsdy Bike mengadakan sneak peek, Yandi mantap langsung berangkat. "Saya sudah pesan satu sepeda gravel Wdnsdy," ucapnya.
Tak sampai di situ saja, Yandi bahkan sempat penasaran dengan cookies yang dibahas Johnny Ray di salah satu episode Unbound Gravel. Ia berburu cookies itu ke sejumlah marketplace Indonesia. Hasilnya hanya ada yang rasa cokelat. "Yang rasa chewy seperti Om Ray tidak ada. Akhirnya saya titip sama teman yang mengantarkan anaknya kuliah di AS (Amerika Serikat), September lalu. Akhirnya dapat. Rasanya memang enak, apalagi makannya ditemani kopi," jelasnya.
Ternyata penggemar Podcast Main Sepeda bukan hanya dari kalangan orang dewasa. Selama di Jakarta mengikuti event SUB Jersey dan Wdnsdy Bike, Johnny Ray bahkan sempat didatangi seorang anak perempuan berusia 7 tahun. Ia datang bersama ibunya yang memang seorang cyclist.
Bocah itu bernama Kahleen. Putri tunggal dari Kalen Benita. Kalen sempat membawa putrinya ke PIK. Melihat pamerah SUB Jersey dan Wdnsdy Bike. Di sana, Kalen dan Kahleen memang sengaja sekalian ingin bertemu Johnny Ray.
"Saat saya tawari untuk ikut ke PIK, dia senang. Katanya, 'Apa ketemu Om Ray? Youtuber terkenal itu?" ujar Kalen menirukan ucapan anaknya.
Kahleen pun menyiapkan hadiah spesial untuk Om Ray. Ia menggambarkan wajah Om Ray di kertas. "Gambaran itu yang diserahkan kemarin (ketika bertemu Johnny Ray)," ujar anggota komunitas Zwiftaaa itu.
Saat bertemu dengan Johnny Ray, Kahleen senangnya bukan main. Sebelum pulang bahkan ia minta ibunya membeli jersey Johnny Ray Sports. "Katanya biar mama makin semangat gowes," ucap Kalen.
Kalen mengaku sudah lama menikmati Podcast Main Sepeda. Biasanya ia menikmati podcast itu di sela bercengkrama dengan putri. "Dari situ dia tahu Om Ray dan Om Aza," ujarnya. Kata Kahleen, Johnny Ray sosok yang lucu. Sedangkan Azrul Ananda berkarakter smart.
Kahleen juga sempat membuat voice note dan meminta ibunya mengirimkan ke Johnny Ray. Dalam pesan suara itu, Kahleen berharap Johnny Ray dan Azrul Ananda terus bersemangat membuat konten yang bermanfaat. Ia berharap Podcast Main Sepeda makin disukai orang dan meraih banyak subscribers.(mainsepeda)