Team Ora Sambat (TOS) Roadbikers kembali gowes ke Dataran Tinggi Dieng. Bersama sejumlah komunitas asal Semarang dan Salatiga, mereka menggelar Tour Dieng 2021, akhir pekan lalu. Setelah dihajar di tanjakan Dieng, mereka menghangatkan badan dengan berendam air panas.
Rute ke Dieng adalah favorit cyclist di Jawa Tengah (Jateng) maupun Jogjakarta. TOS Roadbikers termasuk salah satunya. Ini adalah kali kedua mereka menggelar event tahunan ke Dieng. Sebelumnya, mereka melaksanakannya tahun lalu.
Akan tetapi, mereka menempuh rute yang berbeda untuk sampai ke puncak Dieng. Tahun lalu mereka melalui Tambi. Medannya sangat berat dengan kemiringan 20 persen. Sampai-sampai rombongan tur mobil besar yang datang bersamaan dengan peloton TOS Roadbikers, mengalami mogok saat nanjak.
"Tahun ini lewat Kota Wonosobo. Total jaraknya 105 kilometer. Rutenya memang lebih ringan. Sehingga banyak yang kebut-kebutan di awal. Tapi banyak yang kaget dengan tanjakan akhir. Dikira gradien 10 persen, ternyata tembus 20 persen," cerita dr. Fridana Bunawan, Ketua Panitia Tour Dieng 2021, Sabtu (16/10) malam.
Gowes ke Dieng diikuti 60 cyclist. Mayoritas adalah anggota TOS Roadbikers. Selain itu, turut serta beberapa member dari komunitas lain, seperti Gokat, GC, Sego, dan Team Kunang-Kunang. Dua ekspatriat asal Filipina, Rudyat dan Karl juga ambil bagian di agenda ini. Mereka memang sering ikut kegiatan TOS Roadbiker.
Hari itu, Faizin menjadi yang pertama mencapai garis finis. Eks pelari marathon andalan Jawa Tengah (Jateng) ini cukup cerdik berstrategi. Saat rekan-rekannya kebut-kebutan di awal gowes, ia tetap santai di belakang. Faizin bahkan tetap di buncit saat peloton TOS Roadbikers tiba di Kota Wonosobo.
Faiz, begitu ia akrab disapa, baru tancap gas setelah peloton rehat untuk makan siang tak jauh dari Alun-Alun Wonosobo. Ia mulai menyalip satu per satu rekannya yang mulai kehabisan tenaga. Strateginya berhasil. Faiz menjadi yang pertama sampai di garis akhir.
"Goweser harus mempersiapkan diri dengan matang. Strategi yang jitu dan eksekusi yang tepat agar bisa tetap finis cantik," katanya. "Untuk menjadi climber tidak perlu jadi cicak," canda peraih perak di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII 2008 di Kalimantan Timur (Kaltim) itu.
Setelah dihajar habis-habisan oleh tanjakan di Dieng, para cyclist menghangatkan badan dengan berendam air panas di D'Qiano Hot Spring Waterpark. Segar. Rasa pegal di sekujur badan langsung rontok seketika. Berendam air hangat makin terasa terasa nikmat mengingat suhu di Dieng yang sangat dingin.
"Dieng memang favorit para cyclist. Khususnya area Salatiga dan Semarang. Memang rutenya bikin kaki ini perih. Tapi, namanya juga cyclist. Makin perih, makin senang," tutur Ketua TOS Roadbikers, Hartono.
BACA JUGA: Bikin Nagih, Gowes Salatiga-Surabaya Digelar Lagi Tahun depan
Selanjutnya, TOS Roadbikers kembali berkolaborasi dengan sejumlah komunitas di Salatiga. Mereka bikin gowes ke Cirebon, Jawa Barat. Ini adalah agenda ketiga mereka tahun ini. Sebelumnya, mereka mengadakan gowes ke Surabaya dan Cilacap. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 60
Foto: Dokumentasi TOS Roadbikers