Masalah finansial membuat satu per satu pembalap memilih pergi dari Qhubeka NextHash. Kali ini giliran Giacomo Nizzolo yang angkat kaki dari tim yang terdaftar di Afrika Selatan tersebut. Sprinter asal Italia ini merapat ke tim Israel Start-Up Nation (ISN) dengan kontrak dua tahun.
Problem ini sejatinya sudah terjadi sejak 2020. Ketika NTT yang menjadi sponsor utama, memutuskan hengkang. Tim ini kemudian berganti nama menjadi Qhubeka Assos pada 2021. Lalu berganti lagi menjadi Qhubeka NextHash. Meski demikian, krisis finansial masih belum teratasi.
Setelah musim 2021 berakhir, Qhubeka NextHash tak kunjung memperbarui lisensi WorldTeam-nya untuk musim 2022. Mereka menjadi satu-satunya WorldTeam yang belum "mendaftar ulang". Masa depan tim yang buram membuat para pembalapnya pergi.
Michael Gogl baru-baru ini mengumumkan kepindahannya ke Alpecin-Fenix. Sâementara Victor Campenaerts akan kembali ke Lotto Soudal pada 2022. Nizzolo juga ikut-ikutan hengkang. Ia akan merapat ke ISN, satu tim dengan Chris Froome. Ia dikontrak hingga akhir 2023.
"Bergabung dengan tim ini adalah sesuatu yang sangat istimewa bagi saya. Dari luar, sepertinya tim yang sangat bagus dengan sekelompok orang hebat yang bekerja sama dengan sangat baik untuk mencapai tujuan besarnya. Saya sangat bangga menjadi bagian dari tim ini," ucap Nizzolo.
Nizzolo tampil cukup apik sepanjang musim 2021. Ia memenangi Clasica de Almeria dan Circuito de Getxo. Rider 32 tahun ini merebut kemenangan di Etape 13 Giro d'Italia 2021. Kini Nizzolo akan menambah daftar sprinter di ISN.
"Kami telah bekerja keras untuk membangun kereta terdepan yang kuat selama beberapa tahun terakhir. Yang benar-benar muncul ke permukaan selama musim 2021 dengan beberapa hasil bagus. Menambahkan Giacomo ke persamaan memberi kami lebih banyak peluang di sprint tahun depan," kata General Maanger ISN Kjell Carlström. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 61
Foto: Getty Images