Dari ketiga Grand Tour, hanya Giro d'Italia yang belum pernah dicicipi oleh Tadej Pogacar. Untuk mendatangkan Pogacar ke Negeri Pisa, RCS Sport sebagai penyelenggara balapan ini, sampai-sampai menantang superstar asal Slovenia tersebut.
Pembalap UAE Team Emirates ini melakoni debut di Grand Tour pada 2019 lalu. Ia turun di La Vuelta a Espana. Haislnya sangat bagus. Pogacar finis ketiga di General Classification (GC). Terpaut hampir tiga menit dari Primoz Roglic (Jumbo–Visma), sang juara La Vuelta 2019.
Selang setahun, Pogacar mengalahkan Roglic untuk mengamankan mahkota juara di Tour de France 2020. Pogi, begitu ia akrab disapa, nyaris tanpa lawan di Tour de France musim ini. Cedera Roglic membuatnya melangkah mulus sebagai pemenang untuk dua tahun beruntun.
Setelah sekali penampilan di La Vuelta dan dua gelar juara Tour de France, Pogacar ditantang untuk membalap di Giro. Tantangan sekaligus undangan itu disampaikan langsung oleh Direktur Giro d'Italia Mauro Vegni melalui La Gazzetta dello Sport.
"Saya tidak berpikir memenangkan Tour de France tiga atau empat kali membuat perbedaan besar bagi karier seorang pebalap. Ketika Anda memenangkannya sekali, Anda telah terbukti menjadi pebalap hebat dan tidak banyak lagi yang bisa dilakukan," katanya.
"Saat ini, pebalap jauh lebih siap untuk memenangkan balapan besar di usia muda. Bahkan ketika mereka baru berusia 23 tahun," imbuhnya.
Dengan gayanya yang khas itu, Vegni secara tak langsung mengajak Pogacar untuk keluar dari zona nyaman. Pogi ditantang untuk memenangkan Giro sekaligus Tour de France dalam musim yang sama.
"Sayang sekali sepertinya tidak ada yang ingin mencoba memenangkan Giro-Tour. Kalau tak salah yang terakhir adalah Pantani. Jadi mungkin sudah waktunya bagi seorang pebalap untuk menambahkan nama mereka ke daftar kehormatan itu," tegasnya. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 64
Foto: Getty Images