Selamat ulang tahun, Bikeberry. Komunitas sepeda lipat asal Surabaya ini baru saja merayakan hari jadi ke-13. Perayaannya dilakukan di luar kota. Mereka memilih menggelar tur dari Solo ke Jogja pada Sabtu (13/11) lalu. Kemudian dilanjut dengan gowes keliling Jogjakarta pada keesokan harinya.
Pemilihan rute Solo-Jogjakarta memiliki alasan khusus. Bikeberry ingin mengawal salah satu member-nya, Albert Hamonangan Daulay. Opa Albert, begitu ia akrab disapa, merayakan hari ulang tahunnya ke-62 dengan gowes 3.280 kilometer. Ia bertolak dari Denpasar menuju Jakarta. Kemudian kembali ke Denpasar lagi.
"Kebetulan pada 13 November kemarin beliau gowes dari Solo ke Jogja. Jadi kami mengawal Om Albert sekaligus memperingati ulang tahun Bikeberry di Jogja," jelas Endy Kacong, penasehat Bikeberry.
Perjalanan Solo ke Jogja ini dilalui dengan tiga kali pitstop. Pertama mereka berhenti di minimarket di Temuwangi, Klaten. Sekitar 57 kilometer dari titik start di Center Point Solo. Kemudian mereka berhenti di pitstop kedua di kawasan Candi Prambanan. Pitstop ketiga di sebuah resto di Jogja. Total jaraknya 82 kilometer.
"Keesokan harinya kami gowes di sekitar Jogja. Kami pilih jalur 'geblek pari'. Kebetulan kami sudah lama tidak pernah touring. Serta kami ingin melihat yang hijau-hijau," imbuh Endy.
Awang Pratyaksa, Wakil Bendaraha Bikeberry menambahkan bahwa Tour de Solo Jogja ini diikuti lebih dari 30 member. Mereka berangkat menggunakan berbagai moda transportsi. Mulai kereta api dan mobil pribadi. Ada pula yang naik minibus.
"Seharusnya muat 17 orang. Tapi kami bongkar dua baris terakhir di minibus itu agar muat sepuluh orang dan sepuluh sepeda," jelas Awang.
Perayaan ulang tahun ke-13 Bikeberry di Jogjakarta ini dikemas penuh canda dan tawa. Nasrullah Fahmi, humas Bikeberry bercerita bahwa semua peserta sangat happy dengan gowes kali ini. "Selain gowes ya makan, makan, dan makan. Lalu foto-foto," katanya seraya tertawa.
Bikeberry tak sendirian selama menjalani tur Solo-Jogja. Sebab mereka ditemani rekan dari komunitas lainnya seperti Jogja Folding Bike, Selisolo, dan Selimendoan Solo. Tak hanya menemani, mereka juga mendoakan yang terbaik untuk Bikeberry.
"Semoga Bikeberry semakin jaya, semakin kompak, dan semakin gila gowesnya," kata Dyah Purwanti, pentolan Jogja Folding Bike.
Cak Mad, member senior Bikeberry berharap komunitasnya selalu mempertahankan kerukunan. Sebab itu adalah kunci sebuah komunitas bisa awet dan eksis. "Semoga pandemi segera hilang. Sehingga gowesnya semakin jauh," harapnya. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 64
Foto: Dokumentasi Bikeberry