Dedy Chandra dan M. Basarudin rela datang lebih awal untuk berpartisipasi di KAI Kediri Dholo KOM Challenge 2021. Dua member komunitas Sumba Timur Cycling Community (STC2) ini sudah mendarat di Surabaya sejak Rabu (1/12) lalu, atau dua hari sebelum pengambilan starter kit pada Jumat (3/12).
Dedy dan Basarudin bertolak dari kota asalnya di Sumba Timur pada Rabu lalu. Setelah dua jam mengudara, mereka akhirnya tiba di Kota Pahlawan. Kemudian mereka menuju rumah Dedy di Surabaya Timur. Kebetulan Dedy memang tumbuh besar dan menempuh pendidikan di Kota Pahlawan.
"Kami datang dua hari lebih awal ke Surabaya untuk menyiasati masalah penerbangan. Sebab penerbangan dari Sumba sering delay, bahkan cancel," cerita Dedy setelah mengambil starter kit di ballroom Novotel Samator East Surabaya Hotel.
Keduanya tampak semringah. Sebab KAI Kediri Dholo KOM Challenge 2021 adalah event pertama mereka di luar Nusa Tenggara Timur (NTT). Khusus untuk Dedy, ia mengaku tidak sabar untuk gowes dari Surabaya ke Kediri. Sebab ini adalah kali pertama ia menunggangi sepeda anyarnya, Wdnsdy AJ1 Ti.
"Pak Dedy sih enak. Tidak perlu bawa sepeda dari Sumba. Sebab sepedanya sudah di sini," celetuk Basarudin. "Saya sudah pesan sejak Agustus. Ketika sepedanya ready, saya minta ke pihak Wdnsdy agar sepeda itu tidak dikirim ke Sumba. Sebab saya langsung di Surabaya dan pakai ke Dholo," timpal Dedy.
Vee Gusti dari Kelapa Gading Bikers (KGB) juga tak kalah antusias dengan event ini. Maklum, Vee menghabiskan beberapa tahun terakhir di Thailand. Mengikuti KAI Kediri Dholo KOM Challenge 2021 adalah caranya untuk reuni dengan sejumlah rekan. Terutama dari Surabaya dan Jawa Timur (Jatim).
"Dulu saya juga sering gowes bareng dengan AASoS. Senang kembali ke Surabaya dan bertemu lagi dengan teman-teman di sini," katanya. Vee Gusti mengaku sudah pernah menjajal rute Dholo pada setengah dekade lalu. Dia tahu betapa sulitnya rute ini. "Dulu saja engap. Saya bukan climber," candanya seraya tertawa.
Menjelang batas akhir pengambilan starter kit pukul 20.00, rombongan Jayapura Cyclist Club (JCC) akhirnya tiba di ballroom Novotel Samator East Surabaya Hotel. Ada 15 cyclist yang tiba. Sebenarnya jumlahnya bisa lebih banyak. Namun lima anggota lainnya berhalangan hadir karena pekerjaan.
"Selain itu, kami seharusnya bisa tiba lebih awal. Tapi pesawatnya delay hingga satu jam," ucap Sumardi, Ketua JCC.
Sumardi mengungkapkan bahwa JCC sangat siap untuk tampil di ajang ini. Sebab sudah lama mereka tidak gowes ke Jatim. Tidak ada member JCC yang pernah nanjak ke Dholo. Jadi, ini akan menjadi pengalaman pertama bagi mereka. "Targetnya finis happy saja," katanya seraya tertawa.
Pengambilan starter kit dilakukan sejak Jumat pagi. Mulai pukul 10.00 hingga 20.00. Meski demikian, sejumlah peserta justru datang lebih awal. Salah satunya Yossy Priyasto Adrianto asal Tangerang. Ia menjadi peserta pertama yang mengambil starter kit.
Yossy memberikan acungan jempol kepada penyelenggara. Sebab protokol kesehatan benar-benar ditegakkan. Sebelum mengikuti ajang ini, peserta harus menjalani tes swab PCR terlebih dulu. Selain itu, peserta juga masuk dalam bubble. Baik ketika di Surabaya maupun saat di Kediri.
"Keren. Panitianya on time. Saya tadi datang kepagian, tapi panitia tetap disiplin dan memulai pengambilan starter kit seusai jadwal. Mereka sangat konsisten," sanjungnya. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 67