Mark Cavendish akan menginjak usia 37 tahun pada Mei tahun depan. Meski demikian semangat untuk bersaing di peloton masih sangat besar. Bahkan, pembalap asal Inggris ini yakin jika kemampuannya tak kalah dengan nama-nama yang lebih muda.
Pembalap QuickStep-Alpha Vinyl ini membuat keajaiban pada musim 2021. Saat dicap sudah habis, ia berhasil membuktikan masih mampu bersaing di level tertinggi. Cavendish masih mampu memenangi etape. Bahkan, ia menyamai rekor Eddy Merckx sebagai pencatat kemenangan etape terbanyak di Tour de France.
Selain itu, Cavendish juga berhasil menggondol jersey hijau di Tour de France 2021. Pencapaian itu menjadi modal menghadapi persaingan musim depan. "Apa yang akan saya menangkan? Saya tidak tahu. Akan tetapi, saya cukup percaya diri. Kalau tidak, saya akan berhenti saja," ucapnya.
"Musim ini seharusnya menjadi tahun yang baik untuk berhenti. Namun saya kembali dan melakukannya. Saya tahu bahwa saya masih bisa bersaing di lintasan," imbuh Cavendish dalam wawancara dengan Majalah The Big Issue.
Cavendish adalah wujud nyata bahwa kerja keras tidak akan mengkhianati hasil. Serta tentu saja kepercayaan dari tim QuickStep-Alpha Vinyl. Support tersebut membuat Cavendish berhasil bangkit dari virus Epstein-Barr, depresi, dan penurunan performa selama bertahun-tahun.
"Dan saya pikir, terutama dalam beberapa tahun terakhir, begitu banyak orang berada dalam posisi bahwa mereka telah kehilangan segalanya. Mereka menderita secara emosional dan mengembangkan gejala kesehatan mental. Kita harus menganggapnya serius dan membicarakannya," tegasnya. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 69
Foto: Getty Images