Richie Porte (Ineos Grenadiers) telah berikrar. Musim depan akan menjadi periode terakhirnya di WorldTour. Rider asal Pulau Tasmania, Australia ini akan mengakhiri kiprahnya di penghujung 2022 nanti. Porte mengejar happy ending. Untuk itu, ia mengidamkan tampil di Giro d'Italia.
Tahun depan akan menjadi musim ke-15 Porte di arena WorldTour. Mantan pembalap Trek-Segafredo itu genap berusia 37 tahun pada 30 Januari nanti. Porte merupakan salah satu rider senior yang masih bertahan, sekaligus mampu berprestasi di level tertinggi.
Buktinya Porte berhasil menduduki peringkat tiga di General Classification (GC) Tour de France 2020. Kemudian finis pertama di klasemen overall di Critérium du Dauphiné 2021
"Menyenangkan untuk bisa bersaing di balapan meski saya telah berusia 36 tahun dan harus melawan anak-anak muda yang sangat berbakat ini. Ini merupakan perjalanan yang brilian. Saya ingin tetap kompetitif. Jika tidak, itu membuang-buang waktu kami sebagai sebuah keluarga," ucap Porte.
Porte telah memiliki daftar balapan yang dapat diikuti musim depan. Targetnya adalah lomba satu pekan. Porte adalah pemilik dua trofi juara Paris–Nice. Ia juga menang di Tour de Romandie, Critérium du Dauphiné, Tour de Suisse, dan Volta a Catalunya.
Selain itu, Porte juga ingin mencicipi Grand Tour pada musim terakhirnya ini. Bidikannya adalah Giro d'Italia. Porte tiga kali tampil di Giro. Ia finis ketujuh di klasemen overall dan memuncaki Young Rider Classification di Giro 2010. Porte kali terakhir tampil di Giro 2015 silam.
"Jika saya bisa menutup karier balap sepeda di sana, itu akan menjadi mimpi. Itu adalah balapan yang selalu saya nikmati," harapnya kepada Australian Associated Press (AAP). (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 70
Foto: Getty Images