Kolom Sehat: Pipis Sembarangan

| Penulis : 


Sebelumnya saya mohon maaf. Pembahasan kali ini agak jorok. Tapi toh ini bagian dari kehidupan. Termasuk kehidupan bersepeda. Jadi tolong dibaca serta diambil hikmahnya secara etis dan ilmiah. Terima kasih.

Pada saat awal kita belajar ilmu pengetahuan alam mengenai mahluk hidup, maka dijelaskan perbedaan mahluk hidup dan benda mati. Ada beberapa hal. Salah satu ciri mahluk hidup adalah mengeluarkan zat sisa. Sebenarnya ini adalah bahasa halus dari buang air untuk konteks manusia.  

Kebanyakan pesepeda akan berangkat tergesa-gesa di pagi hari dan menuju titik kumpul. Lalu dari sana mereka akan berangkat ke tujuan yang sudah di sepakati. Sering kali para pesepeda ini ingin menunaikan 'hajat' ketika berada  di titik kumpul. Kadang juga lupa karena rombongan sudah mau berangkat.

Masalahnya, walaupun bisa menahan BAK (buang air kecil), hal ini tidak baik untuk tubuh. Sebab akan menyiksa kandung kemih. Apabila diteruskan akan merusak sensor kandung kemih. Yang lebih fatal, bisa menyebabkan gangguan ginjal.

Nah, biasanya kita terasa ingin BAK ketika sedang berada di atas sepeda. Kalau pun sempat berhenti, maka cyclist akan buang air di mana pun yang memungkinkan.

Oh ya, yang saya bahas BAK sembarangan di tulisan ini adalah pesepeda pria ya. Karena sudah rahasia umum kalau kaum pria sangat memungkinkan untuk pipis sembarangan.

Sedangkan women cyclist sepertinya sulit melakukan secara sembarangan. Apalagi ada ritual membuka bib yang cukup repot.

Hal BAK ini juga menjadi concern Peter Sagan (Team TotalEnergies) di mana ia barusan saja mengutarakan unek-unek kalau pembalap zaman now ini sering pipis sembarangan. Sembarangan yang benar-benar sembarangan. Yakni pipis di atas sepeda.

Ya memang jorok dan tidak masuk akal, tapi ini terjadi. Sebenarnya ada beberapa tayangan lomba yang terlambat menyensor bisa memperlihatkan kejadian ini.

Sagan bercerita kalau dulu hal ini tidak terjadi. Sebab pembalap akan turun dari sepeda untuk pipis di tepi jalan. Tapi sekarang yang terjadi benar-benar kacau. Mereka melakukanya di atas sadel. Menyembur ke bawah dan kena spoke-nya Sagan. Kemudian dari spoke itu berputar dan naik kena badannya, wuekkkkkk.

Agar kelakuan kita tidak sampai seperti pembalap zaman now itu, kita bisa mengantispasi dengan BAK ke kamar mandi ketika:

1. Rumah
Sebelum berangkat kiranya kita bisa 'bongkar muatan dulu' agar tangkinya kosong. Sehingga kalau pun perlu BAK lagi tidak secepat itu.

2. Minimarket atau Tempat Kumpul
Ingat. ketika di tempat kumpul hendaknya cari yang ada kamar mandinya seperti di minimarket. Ini lebih adil juga untuk women cyclist. Sebab mereka bisa menggunakan kamar mandi dengan layak.

3. Ketika Tiba di Tempat Finis
Biasanya tempat tujuan itu dekat dengan toko, depot, atau keramaian. Carilah yang memiliki fasilitas kamar mandi. Sehingga bisa menyempatkan BAK sebelum melanjutkan perjalanan pulang 

Kalau Anda lupa ke tiga tempat di atas dan anda pria, berhenti saja di tempat sepi. Jangan sampai Anda melakukannya di atas sepeda. Paling tidak jangan dilakukan ketika ada saya bersama Anda. Atau ketika ada fotografer, wkwkwkwk. Sekian. (johnny ray)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray

Foto: Jofan Mario Tengker (@jofanmario), Getty Images

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Cyclist Singapura Kepincut EJJ Setelah Nonton Videonya
Masakan Rumahan DIC Farm Jadi Sajian Recovery Ride Antangin Bromo KOM X
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Scott Addict RC, Penakluk Gunung yang Sangat “Bersih”
Wakasad Menikmati Gowes Kemerdekaan Tasikmalaya-Pangandaran 100 Km
WHO Anjurkan Masyarakat Bersepeda Saat Coronavirus
Specialized Shiv TT Baru: Lebih Ringan, Bukan Lebih Aero
Sudah 15 Tahun, Anies Baswedan Setia dengan Schwinn Skyliner