Mengenakan yellow jersey di Tour de France (TdF) merupakan prestasi dan kebanggaan yang tidak ternilai harganya. Pada umumnya, baju pemimpin general classification (GC) itu adalah perebutan para climber. Namun, sesekali, para sprinter dapat peluang mengenakannya. Biasanya saat TdF bermula dengan etape-etape datar, sehingga yang dihitung adalah urutan finis etape, bukan catatan waktunya.
Pada 2016 misalnya, Mark Cavendish mendapatkan kesuksesan itu setelah memenangi etape pertama.
Nah, pada TdF 2018 yang dimulai Sabtu ini, 7 Juli, di kawasan Vendee, para sprinter kembali mendapat kesempatan langka tersebut. Etape pertama ini panjangnya 201 km, dari Noirmoutier-En-L’Ile menuju Fontenay-Le-Comte. Etape ini berkarakter datar. Jadi, siapa pun pemenangnya, dia akan menjadi orang pertama yang mengenakan baju kuning tahun ini.
Dan seperti biasa, TdF diikuti oleh deretan sprinter terbaik dunia.
Mark Cavendish (Dimension Data) kembali akan mencoba meraih yellow jersey. Tapi saingan-saingannya mengerikan. Ada Peter Sagan (Bora-Hansgrohe), sang juara dunia tiga kali. Lalu ada Andre Greipel (Lotto-Soudal). Tidak ketinggalan Alexander Kristoff (UAE Team Emirates) dan Marcel Kittel (Katusha-Alpecin).
Peter Sagan (Bora-Hansgrohe) mampukah meraih yellow jersey pertama Tour de France 2018?
Siapa unggulannya? Bukan nama-nama di atas! Yang jadi unggulan utama mungkin adalah dua pembalap muda. Pertama adalah Fernando Gaviria, sprinter Quick-Step Floors yang baru berusia 23 tahun. Kedua adalah Dylan Groenewegen, sprinter LottoNL-Jumbo yang baru berusia 24 tahun!
Dylan Groenewegen, sprinter LottoNL-Jumbo menjadi salah satu unggulan utama di Tour de France 2018.
Kalau Groenewegen jadi unggulan, itu sudah bukan hal baru. Selain performanya terus menakjubkan dalam ajang-ajang adu sprint, pembalap Belanda itu sudah merasakan kemenangan di TdF. Tahun 2017 lalu, dia adalah pemenang etape penutup, di jalanan Champs-Elysees.
Bahwa Gaviria sudah jadi unggulan adalah sesuatu yang luar biasa. Sebab, ini adalah debutnya di TdF! Ya, pembalap Kolombia itu sama sekali belum pernah ikut TdF!
Debut pertama Fernando Gaviria (Quick-Step Floors) di TdF dan sudah jadi unggulan karena kedahsyatannya beradu sprint dalam setahun terakhir.
Gaviria tetap jadi unggulan karena kedahsyatannya dalam setahun terakhir. Di awal tahun ini, dia nyaris tak terkalahkan dalam adu sprint. Plus, dia punya sprint train (pasukan tukang tarik) yang mungkin terbaik di TdF.
Tetap terbaik walau kehilangan salah satu “mesin” penting, Iljo Keisse, karena sakit. Dan minimal di dua etape pertama, Quick-Step Floors bakal 100 persen turun untuk membantu Gaviria menang!
“Pertama-tama, kami harus mencoba menang lewat Fernando. Jelas bahwa dia merupakan salah satu sprinter terbaik dunia, dan dia dalam kondisi baik. Kami semua akan balapan untuknya, dan kalau dia memenangi salah satu dari dua etape pertama, maka dia bisa mengenakan yellow jersey,” tandas Philippe Gilbert, salah satu jagoan Quick-Step Floors.
Gaviria sendiri mengaku sudah tak sabar segera tampil. Dia mengaku agak nervous, tapi dia siap. “Sama dengan lomba-lomba baru lain, kita selalu agak nervous sebelum start. Ini lomba baru dan pengalaman baru, dan kita tak tahu apa yang akan terjadi. Saya juga nervous karena semua sprinter terbaik ada di sini, dan etape pertama adalah untuk para sprinter,” ungkapnya.
Kita tunggu saja, apakah Gaviria bisa melanjutkan karir spektakulernya di TdF. Ataukah para “singa senior” masih mampu menggunakan pengalaman mereka untuk meraih kemenangan.
Tour de France, ayo segera dimulai! (mainsepeda)
Foto : Twitter Tour de France, Getty dan Bettini