Sabtu ini, 4 Juni, menu utama Unbound Gravel 2022 resmi berlangsung. Kategori utama 200 dan 100 mil, masing-masing diikuti sekitar 1.500 peserta, akan start dari pusat kota Emporia, Kansas. Grup 200 mil start pukul 06.00 (18.00 WIB), sementara yang 100 mil satu jam kemudian.
Dari kelompok Indonesia yang di-support Mainsepeda.com dan Herba Mojo, empat akan mengikuti kelas 200 mil. Yaitu John Boemihardjo, Edo Bawono, Azrul Ananda, dan Johnny Ray. Sementara empat lainnya ikut 100 mil, yakni Bagus Ramadhani, Dietmar Dutilleux, Amdani Ocha, dan Ivo Ananda.
Semua akan menggunakan produk brand Indonesia. Sepeda Wdnsdy, jersey SUB, dan nutrisi dari Strive. Tentu dengan tambahan suplemen dari Herba Mojo.
Sehari sebelum event, grup ini bergabung bersama ratusan peserta lain dalam acara resmi Shake Out Ride (gowes pemanasan). Berkumpul tak jauh dari lokasi pameran Unbound Gravel, acara gowes ini berlangsung sangat santai, menempuh jarak hanya sekitar 25 km.
Tujuan pemanasan ini bukan sekadar mencicipi sedikit jalur gravel di sekitar Emporia. Melainkan lebih untuk mempertemukan peserta yang datang dari berbagai penjuru Amerika, berbagai penjuru dunia.
Bagi grup Indonesia, acara yang dimulai Jumat pagi (3 Juni) pukul 10.00 itu memiliki nilai ekstra. Karena pemandunya adalah Molly Cameron, atlet sepeda legendaris Amerika sekaligus bos tim balap Point S Nokian.
Penggemar berat sepeda Indonesia mungkin familiar dengan nama tim itu. Karena sebelum pandemi, tim profesional tersebut menggunakan sepeda Wdnsdy Indonesia untuk berkiprah di ajang-ajang paling bergengsi Amerika.
Usai acara, Cameron menyempatkan diri menyapa rombongan Indonesia ini. "Senang sekali bertemu lagi dengan kalian. Mungkin berikutnya saya harus ke sana untuk bersepeda bersama kalian," ucapnya usai berbincang dan foto-foto bersama.
Hari itu, rombongan Indonesia juga sudah mendapatkan support mekanik dan kru profesional. Jonathan Hershberger dan Butch Peterson telah bergabung sejak Kamis malam dari Colorado.
Sebelum shake out ride, mereka menservis total sepeda. Lalu setelah acara gowes, mereka mengecek total lagi semua kelengkapan. Khususnya sepeda-sepeda yang pengendaranya terjatuh saat latihan dihantam angin awal pekan ini.
Sepeda Wdnsdy gravel terbaru milik Ivo Ananda misalnya, harus diganti hanger rear derailleur-nya karena jatuhnya cukup keras.
Jumat sorenya, saat makan malam, seluruh anggota grup melakukan pertemuan membahas semua kebutuhan saat Hari H. Pada saat event, Hershy (panggilan akrab Hershberger) akan melayani kelompok 200 mil. Sementara Peterson memandu grup 100 mil.
Pertemuan meliputi strategi menjalani rute panjang menantang, menegaskan lokasi servis yang disediakan panitia saat pit stop resmi, hingga apa yang harus dilakukan apabila terjadi kebutuhan emergency.
Setiap cyclist akan punya day bag sendiri, berisikan kebutuhan makanan/nutrisi/perlengkapan masing-masing. Jadi, ketika sampai ke mobil servis, langsung mengisi ulang segala kebutuhan sementara mekanik/kru membersihkan dan merawat sepeda.
Dalam event ini, pada dasarnya peserta memang harus mandiri. Hanya boleh mendapatkan layanan servis kru masing-masing di tempat yang ditentukan. Ada dua lokasi untuk kelas 200 mil, satu lokasi untuk 100 mil.
Setelah pertemuan, Hershy dan Peterson kembali mengecek dan menyiapkan semua sepeda hingga malam.
"Sepeda sudah beres, persiapan suplai juga seharusnya lebih matang dari tahun lalu. Tinggal berharap agar tidak ada masalah mekanikal selama event berlangsung. Sehingga bisa menikmati event ini dengan baik dan tidak mengalami kram," pungkas Johnny Ray, yang tahun lalu sudah finis di kategori 100 mil. (mainsepeda)
Baca Juga: Update Perjalanan Tim Mainsepeda Menaklukkan Unbound Gravel 2022
Baca Juga: Begini Cara Mendapatkan Foto dan Sertifikat Digital Bromo KOM
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 88