Misi memecahkan rekor gowes Jakarta ke Semarang berhasil dilaksanakan. Sebanyak 64 cyclist dari kalangan TNI, Polri, komunitas, dan atlet sepeda Presisi Khatulistiwa gowes sejauh 508 kilometer dalam 24 jam. Capaian ini tercatat dalam rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI).

Gowes Jakarta-Semarang ini berlangsung dalam rangka Hari Bhayangkara ke-76 yang jatuh pada tanggal 1 Juli 2022 mendatang. Peserta berangkat dari Lapangan Bhayangkara Polri, Jakarta Selatan pada Sabtu (25/6) pagi. Finisnya di Akademi Kepolisian (Akpol), Semarang pada Minggu (26/6) sekitar pukul 05.14.

Tim dibagi menjadi dua: Arjuna dan Garuda. Mereka menjangkau Semarang melalui kota-kota di Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Tengah (Jateng). Seperti Karawang, Panarukan, Indramayu, Cirebon, Losari, Pemalang, Gringsing, serta Kendal. Setibanya di Semarang, peloton disambut Gubernur Akpol Irjen Suroto beserta sejumlah pejabat utama (PJU) dari Akpol dan Polda Jateng.

Kepala Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (Kadiv TIK) Polri, Irjen Pol Slamet Uliandi menjadi salah satu peserta yang berhasil menuntaskan misi ini. Ia mengaku lega karena gowes dalam rangka HUT Bhayangkara ke-76 ini berjalan aman dan lancar.

"Upaya pemecahan rekor MURI juga bagian dari peningkatan ekonomi dan investasi di Indonesia. Sepanjang jalur yang dilalui terus kami gelorakan dan juga melakukan bakti sosial hingga menempuh jarak 508 km," kata Irjen Slamet dalam keterangan resminya.

Gowes 508 kilometer dari Jakarta ke Semarang tercatat dalam MURI

Medannya pun tak mudah. Jarak yang panjang membuat para peserta harus memiliki fisik yang tangguh. Apalagi misi ini ditargetkan selesai dalam 24 jam. Kabar baiknya, menurut Irjen Slamet, mereka berhasil menuntaskannya kurang dari target yang dicanangkan.

"Kami berangkat dari Mabes Polri pada Sabtu pagi pukul 05.30. Finis di Akpol pada Minggu 05.15," imbuhnya. 

Karolog Polda Jateng Kombes Pol Farid Bachtiar Effendi juga menjadi salah satu peserta misi ini. Menurutnya, tantangan terberat adalah saat melintasi kawasan Batang-Alas Roban. Sebab mereka melaluinya pada malam hari dan hujan deras. "Alhamdulillah kami berhasil finis di bawah 24 jam," tuturnya.

Dari kalangan komunitas, ada nama John Boemihardjo yang menjadi salah satu peserta misi ini. Co-founder Wdnsdy Bike itu sebenarnya baru pulang dari Amerika Serikat. Ia menuntaskan Unbound Gravel 2022 sebelum matahari terbenam (beat the sun).

Cyclist dari berbagai komunitas selfie usai menuntaskan gowes 508 kilometer Jakarta-Semarang

Selain jarak yang panjang, sengatan matahari juga menjadi salah satu tantangan yang harus dilalui. Panas terik membuat sejumlah peserta terpaksa loading. Selain itu, rintangan terberat ada di antara KM 400 dan KM 450. Sebab badan sudah lelah dan hari sudah larut malam.

"Saya bersyukur karena ada modal di Unbound. Sebab setelah itu saya setop gowes selama dua minggu karena ada kerjaan. Nah, gowes 508 kilometer ini, menurut saya, seperti permainan mental. Saat badan benar-benar lelah, kita tinggal memilih mau meneruskan atau tidak. Selain itu, kita juga harus pintar mengatur manajemen makanan," jelas John yang tergabung di Tim Garuda. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 93

Foto: Div Humas Polri, Dokumentasi John Boemihardjo

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
Kolom Sehat: MTB
Tips Memilih Lebar Handlebar yang Ideal
Barang Bawaan Peserta Journey To TGX 2024 Dikirim ke Trenggalek Gratis
Tips Merakit Gravel Bike dengan Harga Terjangkau
Inilah Rute Journey To TGX 2024, Jarak Sama COT Bertambah
Cervelo P5x Lamborghini, Hanya Ada 25 Biji