Kolom Sehat: English First

| Penulis : 


Pada awal 2022, ketika Om Aza, saya, dan beberapa teman lolos lottery Unbound Gravel, yang pertama kali saya ajukan adalah bertemu Rob English di Oregon. Saya memang mengikuti Unbound Gravel 2021. Akan tetapi, rute perjalanan kami tidak bisa mampir ke Oregon. Jadi ketika ditanya mau ke mana, permintaan saya adalah mengunjungi English. Rob English, tepatnya.

Kenapa saya ingin bertemu Rob dari sekian banyak tujuan yang ada? Begini pembaca, Rob ini seorang frame atau bike builder. Berdomisil di Oregon, Amerika Serikat. Rob meraih predikat best bike di ajang North American Handmade Bicycle Show (NAHBS) 2013. 

NAHBS adalah pameran tahunan pembuat frame atau pembuat sepeda custom se-Amerika Utara. Seingat saya, pada 2016 lalu, sepeda yang saya pesan di Rob memenangkan kategori 'Best Campagnolo Bike Build'.

Pada awal saya bersepeda, saya memulainya dengan menggunakan sepeda lipat. Berbagai merek pernah saya gunakan. Mulai Dahon, Oyama, dan akhirnya Bike Friday. Nah Rob English ini bekerja di Bike Friday. Kala itu ia membuat minivelo yang pada saat itu sangat out of the box. Menggunakan SRAM 11-speed double tap, yang sprocket-nya sudah dioprek.

Tentunya sepeda itu limited edition. Yang pesan pun tidak banyak. Sebab sangat spesifik sepeda lipat menggunakan ban 22 inch dropbar. Ketika Rob memulai membuat custom road bike, saya meminta sebuah sepeda yang feel-nya sama seperti sepeda Bike Friday itu. Tapi menggunakan ban 700c.

Setelah itu banyak pertanyaan-pertanyaan yang saya lontarkan kepada Rob seputar sepeda. Ia menjawabnya dengan detail. Pada waktu itu, sekitar 2010, pesepeda di kota saya tidak terlalu banyak. Ketika ada perkembangan soal sepeda pun saya tidak terlalu update. Sementara Rob orang yang sangat update soal sepeda. Bahkan terkadang ia mendahului sebuah tren.

Contohnya soal half seat tube seat stay yang sekarang bisa temui di sepeda Tarmac mulai SL6 dan V3Rs-nya Colnago yang dikendari Pogacar. Sejak pertama kali saya memesan sepeda di English Bike, Rob sudah menggunakan half seat tube seat stay

Terakhir, yang baru saya 'ngeh', sepeda yang sudah saya miliki sejak 2016 ini ternyata sepeda gravel. Saya baru tahu ketika meminta Rob untuk membuatkan saya sepeda gravel. Ia mengatakan bahwa saya sudah memilikinya. Sepeda yang mana? "Itu yang pink/biru," jawab Rob. Saya menjulukinya sepeda Ashura Baron. Siapa itu Ashura Baron? Silahkan Anda cari sendiri di Google. Wajahnya separuh laki-laki separuh wanita, wkwkwkwkwk.

Jadi sepeda hits yang ada sekarang, sudah saya punya sejak lama. Memang disc brake-nya masih mekanik. Sebab pada waktu itu belum ada yang hidrolis. 

Jadi ketika saya ditanya mau ke mana ketika di Amerika, saya ingin bertemu Rob. Pertemuan kami bisa pembaca dan pendengar lihat di Podcast Main Sepeda di Youtube edisi berikutnya. Sekian. (johnny ray)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 98

Foto: Dokumentasi Johnny Ray, motretsport

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Kolom Sehat: MTB
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
Barang Bawaan Peserta Journey To TGX 2024 Dikirim ke Trenggalek Gratis
Tips Merakit Gravel Bike dengan Harga Terjangkau
Inilah Rute Journey To TGX 2024, Jarak Sama COT Bertambah
Cervelo P5x Lamborghini, Hanya Ada 25 Biji
Bond Almand, Mahasiswa 20 Tahun yang Pecahkan Rekor Ultra Cycing di Pan-American Highway
1500 EJJ 2024 Update – Hour 31: Semua Peserta Tersisa Diprediksi Capai CP 1 Under COT