M. Dzaki Wardana menjadi yang tercepat dalam Bentang Jawa 2022. Cyclist asal Tangerang tersebut berhasil mempertahankan singgasana yang diraihnya pada 2021 lalu. Dzaki menuntaskan rute sepanjang 1.479,5 kilometer dengan catatan waktu 87 jam.

Dzaki merupakan juara bertahan di Bentang Jawa. Ia menyelesaikan misi ini pada tahun lalu dalam waktu 104 jam 36 menit. Dzaki kembali pada tahun ini untuk membelah Pulau Jawa. Masing-masing peserta diberikan waktu 156 jam untuk menyelesaikannya.

Peserta start dari Coconut Island Carita di Pandeglang, Banten dan finis di Hotel Blambangan di Banyuwangi, Jawa Timur. Pada tahun ini Dzaki sempat mendapatkan perlawanan dari Bambang Anggoro Jati dan Stephen Dow. Bahkan ia sempat tertinggal dari dua pesaingnya itu.

Tidak hanya itu saja. Diguyur hujan deras pada hari pertama membuat kondisi tubuhnya drop. Dzaki mengaku sempat demam. Ia memutuskan untuk rehat. Usai beristirahat selama kurang lebih delapan jam, Dzaki beraksi kembali. Kali ini kondisinya sudah pulih. Tenaganya terisi penuh.

"Seminggu sebelum Bentang Jawa itu tidur saya kacau. Selain itu, baru dapat bike fitting pada menit-menit terakhir. Pada hari pertama dan kedua kemarin suffering banget. Saya kurang tidur. Pada hari kedua itu saya merenung. Lalu masuk penginapan, tidur agak lama, dan bangun lebih segar," cerita Dzaki usai finis.

Dzaki berhasil mengubah situasi pada Rabu, 17 Agustus 2022. Ia menyalip satu per satu peserta yang berada di baris terdepan. Dzaki berada di posisi pertama setelah melewati Bambang pada Rabu siang. Sejak saat itu Dzaki tidak terkejar. Ia bahkan sempat mampir ke tukang cukup di enam kilometer sebelum finis.

Dzaki memasuki garis akhir pada Rabu malam sekitar pukul 20.30 WIB. Menurut catatan penyelenggara, Dzaki menorehkan waktu 87 jam di Bentang Jawa 2022. Secara khusus Dzaki mempersembahkan gelar keduanya di Bentang Jawa ini untuk mendiang ayahnya.

"Saya persembahkan Bentang Jawa 2022 untuk almarhum papa saya. Tahun lalu saya berangkat ke Bentang Jawa dengan diantar papa. Tahun ini sudah tidak ada. Papa, ini untuk papa," ungkapnya dengan terisak-isak.

Selain dorongan untuk memberikan yang terbaik untuk mendiang ayahnya, ada satu lagi 'kunci sukses' Dzaki di Bentang Jawa tahun ini. Itu adalah Kiranti Pegal Linu. Minuman ini dikemas dalam botol berwarna biru. Dzaki mengonsumsinya untuk menghilangkan rasa pegal di tubuhnya.

"Saya tahu dari grup mobil tua bangka. Banyak penggemar otomotif yang suka mengemudi jarak jauh. Mereka minum Kiranti biar kuat nyetir. Bagi saya sih ada efeknya," ungkap Dzaki dalam live Instagram di akun Bentang Jawa.

Ada cerita lucu tentang Kiranti ini. Rupanya Dzaki sempat salah menyambil botol. Bukannya mengambil Kiranti Pegal Linu, ia justru mengambil Kiranti Sehat Datang Bulan. Kisah itu dibagikan dalam media sosialnya. "Jangan yang datang bulan ya, yang pegal linu," canda Dzaki di garis finis. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 104

Foto: Instagram @bentangjawa

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Cyclist Singapura Kepincut EJJ Setelah Nonton Videonya
Ladies Baja CC, Diracuni Bapak-Bapak Baja CC
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Inilah Rute Journey To TGX 2024, Jarak Sama COT Bertambah
Tips Setelan Sepeda (Khususnya Gir) Ideal untuk Bromo KOM
Specialized Venge Baru: Mengoreksi Kekurangan ViAS
Kolom Sehat: Meri, tapi Bukan Anak Bebek
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan