Kolom Sehat: Gedung Perundingan Linggarjati

| Penulis : 


Bila pembaca melihat Podcast Main Sepeda terbaru, Anda sudah mengerti bahwa podcast itu digelar dalam ruangan tempat perundingan Linggarjati dilakukan. Membaca soal sejarah dan melihat tempatnya secara lansung itu sangat berbeda. Dulu, ketika pelajaran sejarah perjuangan bangsa, kita hanya melihat foto hitam putih gedung ini dari jauh. Serta foto delegasi peserta yang tidak begitu jelas.

Gedung yang berada di Kabupaten Kuningan di Jawa Barat ini sangat terawat. Detailnya tidak terganggu. Tidak ada yang diubah. Bahkan tempat duduk delegasi dan bebrapa spot tempat lainnya tempat tidak boleh digeser, dipakai, apalagi dipindahkan.

Tempat kami podcast itu sebenarnya tempat para pencatat notula rapat. Juga tempat saksi perundingan yang berjumlah empat orang. Di sebelah ruang perundingan itu ada lorong yang menjadi pembatas dua kamar: kamar delegasi Belanda dan delegasi Indonesia. Kamarnya berhadap-hadapan. Mungkin dulu waktu ngobrol mereka harus berbisik agar tidak terdengar kamar depan.

Dinding-dinding gedung banyak terdapat foto-foto dengan keterangan yang sangat detail. Sehinhgga bisa menggambarkan keadaan dan latar belakang perjuangan kemerdekaan melalui meja perundingan kala itu. Serta kebanyakan foto-foto itu tidak pernah saya lihat di buku sejarah.

Sampai bagaimana ide menggunakan Gedung Linggarjati sebagai tempat perundingan, juga ada dalam satu foto. Bu Maria Ulfah Santoso, menteri sosial pertama Indonesia, adalah sosok yang mengusulkan gedung itu ke Bapak Sutan Sjahrir. Sebab ayah Bu Maria adalah mantan bupati di Kuningan.

Ada juga beberapa detail lain yang lebihi baik Anda datang langsung tempatnya. Sebab sedetail apa pun saya menceritakannya, tidak bisa menghadirkan aura sejarah itu secara asli.

Sebelum podcast, pagi harinya kami bersepeda dari Cirebon ke Kuningan. Saya tidak hafal jalannya. Saya hanya tahu bahwa pit stop pertama di patung ikan. Sementara pit stop kedua di di Tugu Kuningan Sajati. Setelah itu saya datang ke tempat makan yang wenakkkkkkk banget. Sehabis itu kami berbenah diri dan mengambil rekaman podcast.

Konon katanya ,bangsa yang besar itu adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah. Di sela-sela bersepeda itu saya diceritakan bahwa Gedung Perundingan Linggajati di ambil dari nama desa disana. Desa Linggajati. Gedung ini adalah tempat kumpul atau tempat istirahat para pesepeda dewasa ini.

Jadi pesepeda adalah salah satu pendukung sejarah, yang masih sering berkunjung di tempat bersejarah. Jika suatu tempat yang sempat terkenal dan bersejarah, tapi tiidak pernah dikunjungi, maka orang akan makin lupa dan greget sejarahnya makin pudar karena tidak ada yang melestarikan.

Tahun lalu saya bersepeda mengunjungi candi-candi. Pada tahun ini mengunjungi Gedung Linggarjati. Semoga pada waktu mendatang saya berkesempatan mengunjungi situs-situs sejarah Indonesia yang lain. Merdeka! (johnny ray)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 104

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
Kolom Sehat: MTB
Tips Memilih Lebar Handlebar yang Ideal
Barang Bawaan Peserta Journey To TGX 2024 Dikirim ke Trenggalek Gratis
Inilah Rute Journey To TGX 2024, Jarak Sama COT Bertambah
Tips Merakit Gravel Bike dengan Harga Terjangkau
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan