500 meter menuju finis menghadirkan tanjakan epic dengan gradien hingga 18 persen
Banyak yang menunggu, seperti apa tantangan yang disiapkan di Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2022? Sabtu lalu, 27 Agustus, kami melakukan pengecekan rute finalnya. Lewat gowes bareng teman-teman dari BRCC (Banyuwangi Road Cycling Community) dan AA SoS (Azrul Ananda School of Suffering).
Hasilnya adalah rute yang mengombinasikan kenikmatan cycling tourism dengan "kenikmatan" tanjakan penutup yang dijamin berkesan. Rute total 106 km tersebut memang tidak lagi berakhir di Paltuding, Ijen, di ketinggian lebih dari 1.800 meter. Namun, rute tersebut tetap berakhir dengan "klimaks," di jalur yang sama, di kawasan Gantasan (dulu Pos 1 Ijen).
Perubahan ending rute ini merupakan hasil diskusi dengan teman-teman BRCC dan Pemkab Banyuwangi. Dengan pertimbangan keselamatan, serta menghormati sejumlah sahabat cyclist Banyuwangi yang meninggal setelah mengalami kecelakaan saat loading naik kendaraan turun dari Paltuding. Karena ini pula, saat cek rute Sabtu lalu, kami semua mengenakan gelang hitam di lengan.
Mengenakan ban hitam di lengan untuk menghormati cyclist Banyuwangi yang berpulang beberapa waktu lalu
Walau harus berubah, kami tetap memastikan bahwa event ini menyuguhkan rute yang mengesankan. Apalagi ini merupakan seri kedua dari East Java Trilogy 2022, yang berawal dari Bromo KOM dan akan berakhir dengan Kediri Dholo KOM pada Desember mendatang.
Finis di Gantasan, di ketinggian sekitar 1.000 meter, juga punya sejarah panjang sebagai ending lomba di Banyuwangi. Rute menuju ke sana, melewati Kalibendo, juga menjadi rute yang dilintasi Kejuaraan Nasional Road Race beberapa waktu lalu.
Percayalah, ending itu termasuk epic. Kilometer terakhirnya bakal jadi tempat menarik bagi fotografer, sekaligus tempat mendebarkan bagi peserta yang mencoba menuju finis tanpa turun dari sepeda. Khususnya 500 meter terakhir, saat jalan sempit berkelok terus di kemiringan 15-18 persen!
Berikut panduan komplet rute menuju ke kilometer dahsyat tersebut, saat event resmi berlangsung pada 24 September mendatang:
START DI PENDOPO MENUJU HUTAN PURBA
Pukul 06.00 pas, peserta akan dilepas di Pendopo Banyuwangi yang terkenal itu. Peloton akan tertib di belakang barisan road captain, melewati rute sejauh 52 km. Melewati tengah kota, lalu keluar ke arah Selatan. Jalanan akan dibuat semaksimal mungkin steril, sehingga peserta bisa menikmati asyiknya jalanan yang rolling halus.
De Djawatan memiliki ratusan pohon trembesi berukuran raksasa seperti dalam film The Lord of the Rings
Pada km 52, setelah meraih elevation gain 320 meter, peserta akan mencapai kawasan wisata hutan purba De Djawatan. Yang belum pernah ke sana, percayalah, Anda akan tercengang. Seolah masuk ke set film Lord of the Rings, atau masuk dalam situasi film King Kong. Dan ini alami, bukan buatan Hollywood. Suguhan cemilan khas dan kopi lokal akan membuat Anda semakin terkesan.
Silakan foto-foto sepuasnya, dijamin semua sudutnya Instagrammable! Panitia akan memberi waktu cukup untuk menikmati suasana. Tidak perlu tergesa-gesa. Tapi, jangan lupa untuk mengisi "bahan bakar," karena siksaan tetap akan menanti di akhir perjalanan!
TURUN HALUS KE ARAH KANTOR PEMDA
Dari De Djawatan, peloton akan kembali melaju terkontrol dipandu road captain. Jalanan cenderung rolling turun sejauh 31 km menuju Kantor Bupati Banyuwangi di pusat kota.
Di sana, tidak ada official pit stop. Hanya bersifat water stop. Tapi peserta akan diberi waktu cukup untuk regrouping dan bergabung di kelompok sesuai kategori kelas dan kelompok umur.
Pastikan botol minum Anda terisi, makan secukupnya, dan pastikan kantong Anda berisi segala yang dibutuhkan untuk menuntaskan tantangan hari ini. Ingat, pada saat ini, Anda sudah bersepeda total 83 km. Masih ada 23 km tersisa, dan 18 km-nya adalah segmen tanjakan menuju finis!
KOM START HINGGA FINISH DI GANTASAN
Dari kantor Pemda, road captain kembali akan memimpin di depan. Marshal akan mengawal setiap kelompok berdasarkan kategori dan kelompok umur. Men dan Women Elite akan ada di barisan depan, diikuti kelompok umur Men dan Women.
Peloton akan menanjak halus, dengan speed nyaman, sejauh sekitar 5 km menuju KOM Start. Warga Banyuwangi akan familiar dengan lokasi KOM Start itu, karena ada Patung Barong-nya. Jalur yang dilewati adalah yang melalui kawasan Kalibendo.
Begitu mendekati KOM Start, road captain akan minggir teratur. Peserta lomba akan mengikuti aba-aba dari mobil Commissaire di depan. Begitu tanda dimulai, silakan tancap gas secepatnya sekuat mungkin.
Total jarak dari KOM Start ke finis adalah 18 km (lebih sedikit). Karakternya tidak konstan menanjak seperti Bromo. Melainkan semacam tantangan interval. Ada bagian menanjak curam, disusul bagian landai atau datar, lalu menanjak curam lagi. Ada pula beberapa turunan sangat pendek namun tergolong technical, hati-hati karena turun lalu berkelok dan langsung nanjak lagi. Ada banyak tempat untuk melakukan attack bagi yang ingin "mencopotkan" pesaingnya.
Saat rute tersisa 6 km, akan ada belokan tegas ke kanan. Itu adalah kawasan Jambu. Ada lapangan wisata di kanan, dan panitia menyediakan water stop di sana bagi yang ingin menambah supply.
Begitu belok ke kanan, bersiaplah. Itulah 5,5 km terakhir event ini. Ada sedikit tanjakan 12 persenan di awal, lalu ada bagian-bagian datar atau menanjak halus yang memancing kita untuk melaju kencang.
Hati-hati saja. Karena begitu menuju kilometer terakhir, kaki dan jantung Anda harus siap. Jalan mulai menukik tajam ke atas, lalu berkelok-kelok terus hingga finis. Dan seperti ditulis di atas, 500 meter terakhirnya epic! Terus konstan antara 15 hingga 18 persen!
Ketika kami melakukan tes rute, cuacanya mendukung. Mendung dan gerimis. Kalau pas event nanti panas, tentu akan terasa makin berat. Karena km terakhir itu adalah km 106 perjalanan Anda hari itu!
CUT OFF TIME?
Saya dan teman-teman benar-benar menikmati cek rute hari itu. Bahkan kami sedikit melakukan fun race untuk mengukur berapa waktu yang dibutuhkan dari KOM start menuju finis.
Kalangan atlet elite akan menuntaskan 18 km terakhir itu dalam waktu di bawah 50 menit. Bahkan di kisaran 45 menit. Penghobi level juara bisa menuntaskannya di kisaran 60 menit atau 1 jam. Sedangkan kelompok saya yang membawa kamera video plus melaju "tempo" menyelesaikan di kisaran 1 jam 10 menit (waktu median).
Dengan pertimbangan itu, maka kami pun menetapkan cut off time-nya di kisaran 2 jam 15 menit (dari KOM Start ke finis). Bisa lebih sedikit, melihat situasi dan kondisi saat event 24 September mendatang.
Semoga catatan ini memberi gambaran lebih baik bagi teman-teman yang sudah mendaftar. Bagi yang belum, semoga tidak menakut-nakuti!
Azrulminati nomor 8, yang tertulis di Wdnsdy Cafe Surabaya, berbunyi: "Untuk mengajak cyclist menjadi lebih kuat, lebih baik dibohongi daripada ditakut-takuti."
Tulisan ini asli tidak berbohong, tapi juga tidak bermaksud menakut-nakuti! (azrul ananda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 106
Foto: Ramada Kusuma