Dzaki Wardana (paling kanan) dan Dony Adhika (tiga dari kanan) hadir di acara Swap Meet
Swap Meet digelar kembali pada tahun ini. Ajang pencarian 'harta karun" sepeda ini berlangsung di selasar Wdnsdy Cafe pada Minggu, 11 September pagi. Swap Meet perdana pada 2022 tersebt juga untuk memeriahkan hari ulang tahun SUB Jersey yang keenam.
Swap Meet tahun ini sangat semarak karena dihadiri ratusan cyclist dari Surabaya dan sekitarnya. YouTuber Dony Adhika dan pemenang Bentang Jawa 2022, Dzaki Wardana juga hadir di kegiatan ini.
Sebelum Swap Meet dimulai ratusan cyclist gowes bareng keliling Kota Pahlawan untuk merayakan ulang tahun SUB Jersey yang keenam. Start dan finisnya di Surabaya Town Square. Mereka start pukul 05.30 dan tuntas pukul 06.30 WIB.
Peserta gowes bareng ini berasal dari berbagai komunitas di Surabaya dan sekitarnya. Terlihat perwakilan Freedom CC, Meteor CC, WCC Surabaya, Besak Taman Surya (BTS), U2 PAin CAve, SCC, dan komunitas lainnya.
Swap Meet dimulai setelah cyclist tuntas gowes bareng. Berbagai komunitas buka lapak di event ini. Mulai dari 031 Brompton, Meteor, SCC, Bikeberry, BTS, JalaniAja CC, AA SoS, dan Spedox. Selain lapak dari komunitas, juga ada both dari Wdnsdy Bike dan SUB Jersey.
Selama berjam-jam ratusan cyclist hilir mudik untuk mencari 'harta karun' di Swap Meet perdana pada 2022 ini. Ada berbagai barang yang dijual. Mulai dari berbagai jersey, sadel, kacamata, helm, trainer, bike box, berbagai sparepart sepeda, bike computer, hingga road bike.
Ratusan cyclist datang dalam Swap Meet pertama pada 2022 ini
Mengikuti Swap Meet menjadi pengalaman anyar untuk Dzaki Wardana. Cyclist asal Tangerang ini takjub dengan animo cyclist dari Surabaya dan sekitarnya. Dzaki mengaku belum pernah menemui acara yang sama di kota lain.
"Saya baru kali pertama mengikuti event sepert ini. Meriah sekali. Luar biasa euforia cyclist yang datang. Sangat terasa sekali. Antusiasnya pun sangat tinggi. Patut diacungi jempol dan ditiru oleh daerah lain," puji pemenang Bentang Jawa 2021 dan 2022 itu.
Dony Adhika juga tidak kalah antusias. Ia sudah berulang kali ke Surabaya. Namun biasanya dalam rangka event. Dalam kunjungannya kali ini, Dony sempat gowes bareng dengan AA SoS pada Sabtu, 10 September. Kemudian gowes santai dalam rangka hari jadi SUB Jersey. Perjalanannya ke Kota Pahlawan kian lengkap dengan menghadiri Swap Meet.
"Swap Meet ini menarik sekali. Kadang-kadang kita membeli terlalu banyak perlengkapan sepeda. Ketika ada acara seperti ini, barang-barang kita yang sudah tidak terpakai bisa dijual kembali," ucap cyclist asal Jogjakarta ini.
Komunitas yang buka lapak di Swap Meet juga tidak kalah heboh. BTS, misalnya. Ini adalah kali pertama mereka berpartisipasi di event ini. Pentolan BTS Ridwan Mubarun sangat happy karena lapaknya dibanjiri pembeli. Banyak barang yang mereka bawa berhasil terjual.
"Sepatu, helm, kacamata, dan jersey sudah terjual semua. Sekitar 75 persen barang yang kami bawa ke Swap Meet telah terjual," ungkap cyclist yang menjabat Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Kota Surabaya tersebut.
Meteor CC berharap Swap Meet makin sering diadakan
Pun demikian dengan komunitas Meteor yang menjadi salah satu pelapak di Swap Meet ini. Pentolan Meteor CC, Iori Dian Prasetyo menilai Swap Meet makin ramai dari tahun ke tahun. Pada tahun ini Meteor datang dengan membawa berbagai sparepart sepeda, bike computer, sepatu, helm, dan jersey
"Alhamdulillah banyak yang laku. Saya berharap Swap Meet ini makin sering digelar. Kalau perlu setiap satu bulan atau dua bulan. Sebab Swap Meet ini untuk menyatukan komunitas. Sekaligus ajang silaturahmi sesama komunitas dan pesepeda," harap Iori.
Tak hanya pelapak, para cyclist yang datang ke Swap Meet bisa full senyum lantaran mendapatkan barang yang sudah lama mereka idam-idamkan. Women cyclist Hastuti Kusindriani, misalnya. Ia membeli helm baru untuk dibawa pulang ke rumahnya di Gresik.
Kurnia Adi membeli frame bag 'warisan' John Boemihardjo
Kurnia Adi Saputra juga tak kalah girang. Kurnia sebenarnya mengikuti Swap Meet untuk melego sejumlah perlengkapan sepeda miliknya. Member komunitas Bikeberry tersebut berhasil menjual sadel. Selain itu, Kurnia juga membeli frame bag 'warisan' John Boemihardjo.
Ada cerita menarik dalam proses perebutan 'warisan' Om John itu. Kurnia harus bersaing dengan koleganya, Yosep Soru. Setelah perebutan yang bikin heboh itu, Kurnia sukses memperoleh barang yang diincar. "Lumayan dapat frame bag baru. Harganya miring lagi," tutur lulusan Stikom Surabaya itu. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 107
Foto: Rio Saputra