Guntur Priambodo begitu bersemangat mengikuti Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2022. Padahal sebulan lalu Ketua ISSI Banyuwangi ini baru saja mengalami kecelakaan saat sedang gowes. Insiden ini membuat Guntur mengalami patah tulang dan harus naik ke meja operasi.
Kecelakaan itu terjadi pada akhir Agustus 2022. Ketika Guntur bersepeda dengan BRCC Banyuwangi. Ia menjalani perawatan di rumah sakit selama lebih dari seminggu. Guntur juga naik ke meja operasi karena mengalami patah tulang di berbagai sisi. Hanya tulang rusuknya saja yang tidak dipasang pen.
"Kadang kalau dibuat jalan kaki masih terasa sakit. Sewaktu duduk di mobil juga terasa sakit ketika melewati jalan yang tidak rata. Justru ketika dibuat gowes malah tidak terasa sakit," ungkap Guntur.
Meski telah terdaftar sebagai peserta, partisipasi Guntur di Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2022 cukup mengejutkan. Ia berdiri dengan penuh percaya diri di garis start di Pendopo Sabha Swagata Blambangan. Juga bisa tersenyum lebar ketika tiba di pit stop di De Djawatan.
"Aman. Hanya sedikit terasa sakit saat lewat jalan yang keriting," ucap cyclist yang menjabat Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi tersebut.
Perjalanan dari De Djawatan ke Kantor Bupati Banyuwangi pun dilalui tanpa halangan. Setelah itu, Guntur harus nanjak ke Gantasan. Hebatnya, ia melalui semua tantangan ini dengan mulus. Ia memang tidak juara di kategori Men 55-59. Tapi Guntur berhasil mengunci peringkat kedua.
"Dalam Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2022 ini, saya hanya mengukur diri saya. Saya melaju sesuai pace saya. Tidak ngotot atau memaksakan diri," ungkap Guntur.
Guntur juga pintar membaca situasi. Kebetulan sejumlah rivalnya di Trilogi Jawa Timur tidak berpartisipasi di Banyuwangi. Momen tersebut dimaksimalkan untuk meraih poin. Usahanya berhasil. Menjadi runner up di Gantasan membuat Guntur menambah 15 poin. Sebelumnya, ia meraih 12 poin di Bromo KOM.
Guntur tidak menampik bahwa ia belum sembuh seratus persen di Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2022 ini. Bahkan sebenarnya ia tidak memaksakan diri untuk merebut podium. Sebab, Guntur masih dalam tahap pemulihan pasca kecelakaan.
"Kondisi saya masih sekitar 80 persen. Saya batasi agar lebih santai. Serta bertarung di zona nyaman. Tidak memaksa bertarung di paling depan. Biasanya saya bertarung lawan Abah Asril Kurniadi, Koh Edi Liem, dan Pak Guru Aris Subekti. Untuk saat ini saya mundur dulu,” ujarnya.
Sebenarnya, Guntur hanya mengincar finis di lima besar saja. Setidaknya ia bisa mendapat poin di Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2022. Lalu di Kediri Dholo KOM Challenge 2022 nanti, barulah ia berambisi mendapat poin penuh. Ternyata ia malah bisa melebihi target sendiri.
"Di sini malah dapat posisi kedua. Lumayan jadi tabungan. Saat Bromo KOM kan dapat podium ketiga. Kalau di Kediri nanti diberikan kekuatan dan sembuh total, saya bisa mengejar target untuk podium pertama," tegas Ketua BRCC Banyuwangi itu. (mainsepeda)
Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 109
Foto: Rendra Kurnia, Ramada Kusuma, Budi Candra