Pagi itu (4/12) Reinis Simanovskis terlihat begitu perkasa. Tanjakan Kelok 9 yang tajam dan berliku ia naiki dengan nyaman. Memang masih ada tanjakan Gigi 1. Namun, sepertinya ia bisa melewati ujian terakhir Kediri Dholo KOM Challenge 2022 itu dengan baik.

Melewati Kelok 9, cyclist asal Latvia itu langsung tancap gas. Sedikit turunan menuju tanjakan Gigi 1, benar-benar ia maksimalkan untuk ancang-ancang menanjak di Gigi 1. Sayang, saat sedang full speed, ban belakang sepeda Reinis kempis. Tepat menjelang tanjakan Gigi 1.

F**k yeah,” teriaknya.

Ia langsung turun dan sepeda. Bertanya kepada tim media yang sedang mengambil gambar di mana posisi mekanik. ”Saya tidak tahu,” jawab personel media.

Reinis Simanovskis melaju mulus di tanjakan Kelok 9

Kemenangan yang sudah di depan mata pun buyar. Satu per satu pembalap menyalip, ketika Reinis menuntun sepeda menaiki tanjakan Gigi 1 yang memiliki kemiringan hampir 30 persen. 

Reinis tidak menyerah. Ia tak mau perjuangannya sia-sia. Ia terus berlari menuntun sepedanya menuju garis finis meski jarak yang tersisa saat itu mencapai empat km. Dengan kondisi jalan naik turun dan ia mengenakan sepatu sepeda yang jelas tidak nyaman untuk berlari. 

Perjuangan yang tidak sia-sia. Ia akhirnya finis ketiga kategori Men 25-29 di Kediri Dholo KOM Challenge 2022. Juga finis kedua di klasemen Trilogi Jawa Timur (Jatim) dalam kategori yang sama.

”Saya memiliki banyak energi saat melalui Kelok 9. Tetapi setelah Kelok 9, ban sepeda saya kempis. Setelah itu saja jalan kaki sekitar empat kilometer hingga finis,” kata Reinis setelah finis.

Reinis Simanovskis mengalami masalah di awal tanjakan Gigi 1

Jika saja tidak mengalami nasib apes, seharusnya Reinis bisa menjadi juara di Dholo, sekaligus Trilogi Jatim. Sampai trilogi kedua di Banyuwangi, ia masih memimpin perolehan poin klasemen Men 25-29. Pria yang tinggal di Jakarta itu mengoleksi 28 poin. Unggul satu poin dari Henry Hadinata.

Henry sendiri menjadi juara Dholo Kom di kategori pria 25-29. Ia pun menjadi juara trilogi Jatim.

”Tentu saja saya sangat sedih. Sebab saya sudah menyimpan energi untuk Kelok 9 dan Gigi 1. Namun, saya tidak bisa menggunakannya karena ban kempis," sesalnya.

Namun, Reinis legowo atas nasib sial yang menimpanya. Hal itu bisa dialami oleh cyclist. Bahkan, Chris Froome, kolektor tujuh gelar grand tour, empat di antaranya Tour de France, juga pernah mengalami kejadian seperti itu. Tepatnya pada Tour de France 2016 pada etape ke-12. Sepeda Froome rusak di satu kilometer menjelang finis. 

”Mau bagaimana lagi, hal seperti ini juga pernah dialami pembalap sekelas Froome,” ucap Reinis. 

Reinis bertekad untuk mengejar juara yang lepas tahun depan. Setelah menjajal semua rute Trilogi Jatim, ia yakin bisa lebih kompetitif. 

Kediri Dholo KOM Challenge 2022 dipersembahkan oleh Mainsepeda.com. Didukung penuh Counterpain, Kojima, Azawear.com, MPM Honda Jatim, dan Strive sebagai official partners. Serta AA SoS, Wdnsdy Bike, Semen Indonesia Group (SIG), Avelio Cycling Shoes, SUB Jersey, Johnny Ray Cycling, Disway.id National Network, Polda Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Kediri, Pemerintah Kota Kediri, dan Pemerintah Kota Surabaya sebagai supporting partners. (mainsepeda)

Podcast Mainsepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 118

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Taiwan KOM 2024 Dihentikan Karena Badai
Grupset Rotor 13-speed Ini Bisa Mengubah Dunia!
Kolom Sehat: Meri, tapi Bukan Anak Bebek
Kolom Sehat: Bucin
UCI Larang Penggunaan Warna Jersey Pimpinan Klasifikasi GrandTour