Mengikuti Kediri Dholo KOM Challenge 2022 menjadi pengalaman baru sekaligus seru untuk Dimitra Levina Hartono. Bagaimana tidak, women cyclist asal Surabaya tersebut baru kali pertama merasakan tanjakan Kelok 9 dan Gigi 1. Pedih, begitu yang dirasakannya.
Ditra, sapaan akrabnya, hadir di Kediri Dholo KOM Challenge 2022 untuk mengakhiri petualangan di Trilogi Jawa Timur (Jatim). Peserta 33 tahun ini menjadi runner-up di Bromo KOM Challenge 2022. Kemudian juara di Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2022.
Ditra ingin happy ending di Kediri. Oleh sebab itu, podium menjadi targetnya. Sekaligus untuk mengamankan gelar juara Trilogi Jatim. Targetnya tercapai. Dia menjadi runner-up Kediri Dholo KOM Challenge 2022 untuk kategori Women 30-34. Sekaligus juara umum Trilogi Jatim dikategori yang sama
"Kediri Dholo KOM ini keren banget. Menurut saya, tanjakan di sini lebih perih daripada Bromo. Beneran, tanjakan di Dholo ini lebih sakit daripada di Ijen. Bahkan Bromo. Jadi, bagi saya, Kediri Dholo KOM pas banget untuk menjadi penutup Trilogi Jatim," ungkap peserta kelahiran Jayapura tersebut.
Demi mewujudkan target terbaik di Kediri Dholo KOM dan Trilogi Jatim, Ditra menyimpan tenaga pada etape pertama Sabtu (3/12) lalu. Saat peserta lain kebut-kebutan dari patung nanas menuju pit stop ketiga, dia memilih gowes santai. Sambil menikmati pemandangan di lereng Gunung Kelud itu.
Ditra menghemat tenaga untuk etape kedua, Minggu (4/12). Sebab ada dua sajian utama Kediri Dholo KOM yang harus "dihabiskan". Tanjakan Kelok 9 dan Gigi 1. Dua tanjakan ini menjadi primadona baru bagi para cyclist di Indonesia.
"Kelok 9 itu masih bisa dipancal lah. Masih enak. Tapi kalau Gigi 1 ini yang wow. Tidak selesai-selesai," ungkap Ditra.
Tanjakan Gigi 1 sebenarnya tidak panjang. Sekitar 200 meter. Tapi kemiringannya lah yang bikin kaki ngilu. Mencapai 26 persen. Bahkan lebih. Tak mengherankan jika banyak peserta Kediri Dholo KOM Challenge 2022 yang mengikuti anjuran Johnny Ray. Agar bersikap sopan di Gigi 1. Alias menuntun sepeda.
Meski sulit, Ditra tetap berupaya keras untuk menaklukkan tanjakan Gigi 1. Targetnya memang tidak nuntun. Apalagi banyak fotografer dan videografer yang siap mengabadikan momen-momen menarik sekaligus lucu di spot nanjak tersebut.
"Jadi saya cuma bisa bertahan. Alhamdulillah saya masih bisa menaklukkan kedua tanjakannya. Tidak ada yang nuntun. Tahun depan harus latihan lebih keras lagi. Agar lebih mulus dan tidak nuntun lagi," tegasnya.
Kediri Dholo KOM Challenge 2022 dipersembahkan oleh Mainsepeda.com. Didukung penuh Counterpain, Kojima, Azawear.com, MPM Honda Jatim, dan Strive sebagai official partners. Serta AA SoS, Wdnsdy Bike, Semen Indonesia Group (SIG), Avelio Cycling Shoes, SUB Jersey, Johnny Ray Cycling, Disway.id National Network, Polda Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Kediri, Pemerintah Kota Kediri, dan Pemerintah Kota Surabaya sebagai supporting partners. (mainsepeda)
Podcast Mainsepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 118