Dari 13 pemenang Trilogi Jawa Timur (Jatim), ada sosok Juwanto di dalamnya. Cyclist asal Semarang, Jawa Tengah (Jateng) itu menjadi satu-satunya juara dengan nilai sempurna. Sebab Juwanto memenangi seluruh event di Trilogi Jatim pada tahun ini.
Peserta kategori Men 45-49 ini tampil di tiga event Trilogi Jatim. Hebatnya, Juwanto memenangi semuanya. Ia berjaya di Bromo KOM Challenge 2022. Kemudian menjadi yang terbaik di Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2022. Terakhir, Juwanto juara di Kediri Dholo KOM Challenge 2022.
Luar biasa. Padahal persaingan dalam ketegori tersebut sangat ketat. Juwanto 'Sembalap', sapaan akabnya, mengakui hal itu.
"Waktu di Bromo KOM mungkin lawan-lawan saya tidak fit 100 persen. Tapi di Bluefire Ijen KOM, persaingan menjadi lebih ketat dengan peserta yang sama. Kemudian puncaknya di Kediri Dholo KOM karena semuanya mengejar poin," terang Juwanto.
Saat Bromo KOM Challenge 2022, Juwanto finis dalam waktu 1 jam 33 menit 54 detik. Agus Haryanto finis kedua dengan selisih lebih dari lima menit. Juwanto mengaku bahwa rute Bromo KOM ini memang menjadi favoritnya. Ini sudah enam kalinya Juwanto melibas rute Bromo KOM.
Dalam event yang menyandang predikat kendurinya cyclist di Indonesia itu, Juwanto menyebut Deni Sudrajat sebagai pesaing terberatnya. Dalam Bromo KOM Challenge 2022 itu, Deni memang hanya finis diurutan keempat. Ia berada di belakang peserta asal Bali, Agus Willyam.
"Deni kan mantan atlet, jadi ototnya sudah terbentuk sejak usia dini. Berbeda dengan saya yang murni pehobi. Endurance saya belum terlalu kuat," ungkap Juwanto.
Kesuksesan itu berlanjut ke Bluefire Ijen KOM Challenge. Ia menyelesaikan race ini dalam waktu 55 menit 43 detik. Juwanto mengungguli Agus Willyam dengan selisih lebih dari tiga menit. Juwanto mengatakan, Aliang, sapaan Agus Willyam memang pesaing terberatnya di Ijen.
Juwanto menutup persaingan dengan memenangi Kediri Dholo KOM Challenge 2022. Ia menuntaskan tanjakan ke Dholo dalam waktu 1 jam 9 menit 14 detik. Kali ini Dwi Ratsongko yang menjadi rival sepanjang race. Juwanto mengaku baru bisa unggul di 200 meter menjelang finis.
"Semua peserta mempersiapkan dengan pengalaman dari event sebelumnya. Saya tak bisa menang mudah. Persaingannya sempat ramai dan seru. Ada perlawanan menjelang sprint. Jadi, ditempel terus dan saling attack," tuturnya.
Melihat hasil ini Juwanto takjub. Sebab hasil yang diperoleh makin baik seiring dengan bertambahnya usia. Dalam setiap event, ia ingin selalu meraih waktu terbaik. Hal itu sukses tercapai dalam Trologi Jatim tahun ini. Juwanto merasa mengalami peningkatan pesat dari segi performa pada tahun ini.
"Selama dua tahun pandemi, saya manfaatkannya untuk latihan. Sebab tidak ada event. Sedangkan pada tahun sebelumnya, event sepeda cukup padat. Jadi tidak bisa all out. Saya memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk berlatih agar performa meningkat di event berikutnya," jelas Juwanto.
Kediri Dholo KOM Challenge 2022 dipersembahkan oleh Mainsepeda.com. Didukung penuh Counterpain, Kojima, Azawear.com, MPM Honda Jatim, dan Strive sebagai official partners. Serta AA SoS, Wdnsdy Bike, Semen Indonesia Group (SIG), Avelio Cycling Shoes, SUB Jersey, Johnny Ray Cycling, Disway.id National Network, Polda Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Kediri, Pemerintah Kota Kediri, dan Pemerintah Kota Surabaya sebagai supporting partners. (mainsepeda)
Kediri Dholo KOM 2022: Cepat atau "Sopan" di Teater Cycling Kelok 9 dan Gigi 1
Highlight Day 1 Kediri Dholo KOM Challenge 2022
Highlight Day 2 Kediri Dholo KOM Challenge 2022