Pemenang Prologue Alberto Bettiol (EF Education-EasyPost) memakai sepeda aero dengan wheelset time trial
WorldTour tahun ini resmi dimulai di Adelaide, Australia. Beda dengan sebelum-sebelumnya, Tour Down Under 2023 diawali dengan etape Prologue. Yaitu individual time trial (ITT) pendek, hanya sekitar 6 km. Mungkin banyak yang heran, kenapa semua pembalap menggunakan road bike biasa? Tidak memakai sepeda-sepeda TT eksotis seperti biasanya.
Alasan utamanya adalah logistik. Karena hampir semua tim berbasis di Eropa, akan sangat mahal untuk mengirimkan perlengkapan komplet ke Australia. Jadi, muncul kesepakatan untuk melarang pamakaian sepeda TT di Adelaide. Semua harus pakai road bike "biasa," walau tetap diperkenankan memasang komponen dan memakai aksesori TT.
Ini bukan kali pertama aturan ini digunakan. Setiap kali ada balapan-balapan jauh dari Eropa, etape TT selalu harus menggunakan sepeda road. Balapan-balapan di Timur Tengah sudah lebih dulu seperti itu.
Walau belum jadi aturan permanen di semua lomba, sebenarnya dorongan/keinginan untuk melarang total sepeda TT sudah lama tercetus. Alasan utama ya cost itu tadi. Apalagi, bagi para produsen sepeda, investasinya belum tentu cocok dengan penjualannya di pasaran umum.
Makanya jangan kaget kalau para produsen termasuk lama dalam meng-update senjata TT-nya. Bila road bike bisa update tiap 2-5 tahun, sepeda TT belum tentu.
Pembaca mungkin bertanya: Lho, bukannya sepeda TT bisa dipakai juga untuk triathlon? Jawabannya: Ya, secara teori bisa. Tapi, aturan TT dengan triathlon sangatlah berbeda. Aturan sepeda triathlon jauh lebih bebas, sehingga sepeda-sepeda spesifik triathlon bisa tampil lebih ekstrem. Dan itu ilegal untuk TT menurut federasi balap UCI.
Itulah sebabnya banyak sepeda TT terbaru sekarang sebenarnya lebih didesain untuk triathlon. Oleh beberapa merek, supaya tetap boleh dipakai untuk TT UCI, beberapa aksesorinya bisa dilepas atau diganti.
Nah, dengan perkembangan di Tour Down Under 2023, ada kemungkinan diskusi tentang pelarangan sepeda khusus TT akan kembali muncul. Karena secara show juga tidak banyak berubah, bahkan mungkin jadi lebih "adil" karena perbedaan equipment jadi lebih minimal.
Bahkan mungkin bisa membantu mendorong pemasaran sepeda road, atau minimal mendorong inovasi komponen untuk mengoptimalkan sepeda road di ajang TT.
Lihat saja para pembalap dan sepeda-sepedanya di Adelaide. Walau sepeda road "biasa" (biasanya varian aero), komponen dan aksesorinya dioptimalkan untuk TT.
Roda belakang memakai disc wheel. Roda depan profil 60-80 mm. Pilihan girnya TT banget, besar di depan kecil di belakang. Bahkan pakai sistem 1x (single chainring) dengan ring depan superbesar.
Untuk meraih posisi lebih "aero," handlebar depan dibuat sekecil mungkin. Regulasi terbaru UCI menyebut, ukuran lebar minimal handlebar adalah 35 cm end-to-end. Supaya bisa lebih sempit lagi, posisi shifter dibuat semiring mungkin ke dalam. Dengan demikian, walau lebar handlebar lebih dari 35 cm, posisi tangan jauh lebih ke dalam.
Plus, para pembalap memakai helm TT dan skinsuit ala TT.
Saat ini, memang regulasi TT belum berubah. Tapi melihat situasi di Adelaide, dan sebelum-sebelumnya, bukan tidak mungkin wacana pelarangan sepeda TT ini akan berlanjut di masa mendatang. Bahkan dalam waktu dekat.
Karena semua bisa menghemat banyak biaya. Produsen tidak perlu men-develop sepeda mahal yang penjualannya tidak banyak, bisa pindah fokus ke sepeda full triathlon yang jauh lebih bebas berkreasi. Biaya mereka untuk mensponsori tim-tim profesional juga berkurang.
Kelanjutannya, tim-tim profesional juga bisa hemat biaya operasional karena tidak perlu menyimpan, merawat, dan membawa-bawa sepeda TT yang hanya dipakai sesekali!
Buat penggemar/konsumen? Tidak masalah. Kalau memang ingin sepeda supereksotis ala TT, beli saja sepeda triathlon. (*)
Podcast Mainsepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 122
Foto: EF Education-EasyPost, Getty Images, Sprint Cycling Agency