”Perang bintang” akan tersaji di East Java Journey 2023. Para jawara ultra cycling Indonesia telah menuntaskan registrasi dalam hari pertama pendaftaran hari ini (1/2). Mereka siap melanjutkan persaingan seru bersepeda jarak jauh pada 14-19 Maret mendatang.
M. Dzaki Wardana sang juara Bentang Jawa 2022 akan tampil. Ia akan kembali bersaing ketat dengan Bambang "Bembenx" Anggoro yang tahun lalu finis ketiga. Persaingan mereka akan diramaikan oleh Trihadi "Tombro" Siswanto. Juara kategori men pair itu akan turun di kategori single di East Java Journey 2023.
Persaingan Bembenx dengan Dzaki tahun lalu cukup panas. Menyedot perhatian publik pecinta sepeda tanah air. Di awal lomba, Bembenk sempat tidak tidur, bersepeda nonstop siang malam, dan jauh meninggalkan Dzaki. Namun, pada tengah perlombaan, Dzaki yang lebih bugar dengan strategi yang pas, akhirnya bisa menyalip Bembenx dan menjadi juara. Bembenx finis ketiga.
Bembenx mengaku tertarik dan tertantang untuk ikut East Java Journey setelah melihat postingan tentang tes rute awal tahun lalu. Kebetulan, tes rute itu dilakukan oleh Dzaki bersama Tombro plus juara nasional ITT Arfiana Khairunnisa.
"Jujur saja, saya penasaran East Java Journey. Apalagi saya belum pernah keliling Jawa Timur. Saya juga belum pernah gowes ke Surabaya. Jika melihat medsosnya teman-teman, sepertinya rutenya berbeda dari Bentang Jawa yang pernah saya ikuti," kata Bembenx.
Salah satu rute yang membuatnya penasaran adalah dari Pacitan ke Trenggalek. Ia memang pernah melewati Pacitan, tapi mengarah ke Ponorogo. Sedangkan East Java Journey akan membawa peserta gowes dari Pacitan ke Trenggalek. Mereka akan melalui Pantai Soge yang indah. Juga tanjakan yang sangat menantang.
"Saya juga penasaran dengan rute dari Lumajang ke Jember. Sepertinya itu jalur paling selatan ya? Kalau lihat di medsos, pemandangannya bagus sekali," sebut cyclist asal Jogjakarta tersebut.
Selain Bembenx, ada sosok Rudy S. Rustanto yang akan tampil di nomor pair. Cyclist senior yang akrab disapa Rudy Cepu itu akan berpasangan dengan Elvan Richardo ”Rico”. Dalam beberapa minggu ke depan, Rudy dan Rico akan fokus untuk menyatukan chemistry. Serta mempersiapkan fisik dengan latihan endurance.
"Sebab kita akan gowes mbolang selama berhari-hari. Rawan gesekan. Jadi kita harus kompak," kata member GCR Malang itu.
Cyclist asal Blora, Jawa Tengah (Jateng) ini mengaku sudah mengenal karakter rute gowes di kota-kota yang akan dilalui East Java Journey nanti. ”Kecuali yang dari Lumajang ke Jember itu. Akan lewat Pantai Puger, ya? Pemandanganya terlihat indah sekali,” ucapnya.
Dengan pengetahuannya akan rute gowes di Jawa Timur (Jatim), runner-up kategori pair di Bentang Jawa 2022 itu memasang target tinggi di East Java Journey. ”Targetnya finis strong,” ucap Rudy. ”Kalau bisa podium, Alhamduilillah,” imbuhnya.
East Java Journey 2023 terdiri dari dua kategori. Full journey untuk jarak 1.200 km plus. Sedangkan kategori half journey untuk jarak 600 km plus. Peserta kategori full journey start pada Selasa (14/3) pagi. Sedangkan peserta half journey start pada Jumat (17/3) pagi.
Kedua kategori ini akan start dan finis di Surabaya. Cut off time (COT) untuk kadua kategori ini adalah Minggu (19/3) pukul 18.00 WIB. Kategori full journey bersifat kompetitif. Ada juaranya. Sedangkan half journey bersifat nonkompetitif. Nantinya semua finisher di bawah COT akan mendapatkan trofi. (mainsepeda)
Podcast Mainsepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 124
Foto: Rifki Akbar (@en.journal )