Ada sepeda baru dari Wdnsdy Bike yang dibuat untuk orang Indonesia. Namanya Wdnsdy AJ62, yang diperkenalkan di Wdnsdy Café, Surabaya Townsquare, Minggu pagi, 29 Juli.

Dalam acara Gowes Bersama Wdnsdy AJ62 itu, hampir 150 cyclist berkumpul sejak pukul 05.30 pagi WIB. Mewakili hampir semua komunitas di Surabaya, seperti Surabaya Road Bike Community (SRBC), Freedom, FREE Bike Indonesia, FratzCC, UNCC, Meteor, WCC Surabaya, plus penghobi independen dari berbagai kota.

Hampir 150 cyclist dari berbagai komunitas di Surabaya mengikuti acara Gowes Bersama Wdnsdy AJ62, Minggu, 29 Juli.

Rute gowes pagi itu relatif ringan, hanya sekitar 50 km menempuh rute Kedurus, Krian, lalu balik Surabaya di Wdnsdy Café. Setelah kurang lebih 80 menit bersepeda, semua makan pagi dan ngopi bersama, lalu diperkenalkan dengan Wdnsdy AJ62.

Azrul Ananda, co-founder Wdnsdy Bike bersama John Boemihardjo, memperkenalkannya secara santai. Bahwa mereka membuat brand sepeda ini berawal dari rasa penasaran, dan keinginan agar semakin banyak orang di Indonesia bisa bersepeda, dan bersepeda dengan benar.

Produk pertama adalah AJ1 (AJ adalah “Azrul-John”), yang dibuat dengan material terbaik untuk performa terbaik. “Sepeda itu sekarang sudah dipakai balapan di Amerika, mengikuti lomba-lomba terbesar di Amerika,” ujarnya.

Tapi, Azrul menambahkan, AJ1 tetap belum cukup untuk memudahkan orang bersepeda. Lebih dari setahun lalu, tim Wdnsdy Bike bertemu dengan para insinyur dan produsen sepeda karbon terkemuka, untuk membuat frame dengan kualitas dan performa papan atas tapi dengan harga terjangkau. “Targetnya di bawah Rp 15 juta,” ungkap Azrul.

Hasilnya adalah AJ62. Angka “62,” jelasnya, adalah kode negara Indonesia. “Karena sepeda ini untuk Indonesia,” tegasnya.

Wdnsdy AJ62 adalah frame yang UCI approved, berhak digunakan di ajang lomba tingkat dunia.

Untuk mencapai target harga, frame itu harus dibuat sesederhana mungkin, sambil tetap menjaga fitur-fitur modern seperti dropped seatstay. Yang utama, frame AJ62 hanya dibuat dalam ukuran-ukuran paling populer di Indonesia. Yaitu ukuran 45, 47, dan 50. Dengan demikian, biaya produksi bisa lebih efisien.

Azrul Ananda, co-founder Wdnsdy Bike memperkenalkan Wdnsdy AJ62 secara santai kepada cyclist di Wdnsdy Cafe, Surabaya.

“Bayangkan kalau produsen sepatu hanya memproduksi ukuran paling populer, yaitu 40, 41, dan 42. Maka harganya pasti akan bisa lebih murah. Apalagi, frame ukuran besar itu menggunakan bahan lebih banyak dan kadang perlu proses lebih sulit. Frame kecil secara alami sudah bisa kaku, frame besar harus ada treatment khusus untuk membuatnya sekaku yang kecil,” ceritanya.

Mengenai bahan karbon, AJ62 menggunakan bahan karbon dari Jepang, Torayca T800, yang merupakan bahan paling populer untuk sepeda-sepeda high end. “Kebanyakan sepeda-sepeda dengan harga di kisaran Rp 30 juta ke atas menggunakan bahan ini,” kata kolektor lebih dari 60 road bike ini.

Lebih lanjut, Azrul menjelaskan bahwa ukuran 45 (top tube 496 mm) adalah ukuran yang sulit didapat. Kebanyakan sepeda dibuat untuk pasar Eropa dan Amerika, sehingga ukuran sangat kecil ini bukan prioritas. “Ini akan memudahkan lebih banyak orang bersepeda, khususnya perempuan,” ucapnya.

Sama dengan AJ1, tambah Azrul, AJ62 sudah UCI Approved, berhak digunakan di ajang-ajang balap tingkat dunia. Ada tiga warna yang ditampilkan: Chartreuse, Gun Metal, dan White-Pink.

Mengenai target harga, Azrul bilang ternyata sulit untuk menjualnya di bawah Rp 15 juta. Apalagi dengan kebijakan pajak dan naiknya nilai tukar dollar AS. Tapi Wdnsdy AJ62 tetap akan dijual dengan harga terjangkau untuk kelasnya.

“Kami juga punya misi mendukung toko-toko sepeda lokal. Jadi kami hanya meyediakan frame dan fork. Untuk merakitnya, pembeli harus pergi ke toko sepeda favorit dan kepercayaannya, melengkapinya dengan segala komponen yang dibutuhkan,” pungkas Azrul

Usai diskusi dan tanya jawab, para cyclist dapat kesempatan menjajal AJ62 di pelataran Surabaya Townsquare.

Salah satunya drg. Andreas Darmadi, yang mencoba Wdnsdy AJ62 warna Gun Metal size 47. “Saya langsung jatuh cinta dengan warnanya. Laki banget dan cocok dengan warna mobil saya. Sempat coba keliling ke area Surabaya Townsquare dan ternyata empuk. Saya sempat bawa ke belakang dan menanjak ke parkiran mobil lantai dua, respon pedaling di tanjakannya kontan dan ringan,” puji dokter yang praktek di kawasan Ngagel Surabaya itu.

drg. Andreas Darmadi menjajal Wdnsdy AJ62 warna Gun Metal di pelataran Surabaya Townsquare.

Dua cyclist perempuan, Yuvita dan Widoretno dari WCC Surabaya, juga tertarik. “Sepeda yang sekarang saya pakai terasa kebesaran, jadi AJ62 size 45 ini cocok dengan saya. Apalagi warna putih cantik sekali,” tukas Yuvita.

Widoretno bahkan langsung mendapat restu dari sang suami, Nito Rahmadi untuk meminang sebiji Wdnsdy AJ62 warna putih. “Ketika saya coba, kenyamanannya yang membuat saya jatuh cinta. Terasa banget bedanya dengan sepeda saya, ketika di paving stone area depan Surabaya Townsquare getarannya terasa halus. Warna putihnya langsung memikat hati. Apalagi harganya yang sangat oke dengan kualitas sekelas sepeda high end,” bilang marketing perusahaan pelumas ini.

Widoretno bersama suami, Nito Rahmadi berdiskusi dengan Azrul Ananda setelah menjajal Wdnsdy AJ62 warna Chartreuse size 50.

Yohan Hoki dari komunitas FratzCC Surabaya ikut penasaran. “Handling-nya responsif banget, cocok untuk pemula. Buat cyclist yang masih menggunakan sepeda alloy dan ingin upgrade ke karbon, cocok dengan AJ62. Harga bersahabat, performa oke, penampilan dan warnanya ngetrend Saya naksir dropped seatstay untuk kenyamanan saat turing,” tutur pria yang memang suka bersepeda jarak jauh ini.

Bukan hanya cyclist Surabaya, Andy Karya datang dari Jakarta dan ikut serta begitu mendengar ada acara gowes bareng AJ62 ini. “Kebetulan hari Minggu ini pekerjaan sudah selesai, besok Senin baru balik ke Jakarta. Jadi mampir deh ke Wdnsdy Café sekalian mau lihat sepeda barunya,” kata anggota KegulungCC Jakarta ini.

“Karakter desain dan geometrinya mengakomodasi keinginan cyclist. Ada aura hangat dan ceria. Saya sangat cocok dengan grafisnya yang simpel tapi berkelas. Cocok buat cyclist yang punya selera tinggi,” bilang Andy, yang langsung meminang size 50 warna chartreuse. (mainsepeda)

Komunitas FreedomCC Surabaya ikut hadir dalam acara Gowes Bersama Wdnsdy AJ62.

Foto : Dewo Pratomo

 

 

        

 

Populer

Ladies Baja CC, Diracuni Bapak-Bapak Baja CC
Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Inilah Rute Journey To TGX 2024, Jarak Sama COT Bertambah
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Kolom Sehat: Meri, tapi Bukan Anak Bebek
Super Magnesium; Material Pesaing Karbon?
Kado Pensiun Cavendish: Menang di Singapore Criterium
Kenapa Harus Pakai Clipless Pedal (Tips Memakai dan Memilih Pedal)
Cyclist Muda Muriel Furrer Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Fatal