Woro Fitriyanto finis pertama di Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2022 pada September lalu
East Java Journey 2023 tidak hanya diikuti pehobi sepeda secara umum. Para pembalap dari tim profesional juga unjuk gigi. Nusantara Pro Cycling menurunkan dua rider-nya, yaitu Muhammad Ridwan dan Woro Fitriyanto. Mereka akan berpartisipasi dalam kategori full journey, atau jarak 1200 km.
"Kami ingin mencoba tantangan baru dengan mengikuti ultra cycling. Kegiatan ini juga kami gunakan sebagai latihan endurance. Kami memanfaatkan latihan endurance ini buat mengisi waktu sebelum turun di kompetisi utama nanti," jelas manajer Nusantara Pro Cycling, Rastra Patria.
Rastra menuturkan dua rider yang ikut memang disesuaikan dengan karakteristik event. Ridwan dan Woro juga penyuka gowes mbolang. “Mereka tertarik dan tipe pembalap yang tahan long ride. Cocok sama event ini. Jadi. Jadi kami coba sekalian jarak 1.200 km," tutur mantan pembalap tim PSN ini.
Baca Juga: Woro Fitriyanto Juara Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2022
Keduanya bukan rider kaleng-kaleng. Ridwan tercatat pernah menjuarai Bromo KOM Challenge 2020. Sementara Woro Fitriyanto adalah juara Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2022, serta runner-up East Java Trilogy 2022.
Muhammad Ridwan merupakan juara kategori men elite di Bromo KOM Challenge 2020
Dalam kategori full journey, para peserta menempuh jarak 1.200 km dan diberi waktu selama enam hari. Mulai dari 14-19 Maret. Total waktunya 132 jam. Rastra mengatakan tidak ada target khusus dalam East Java Journey 2023 ini.
"Ingin menyelesaikan event ini dengan baik. Syukur-syukur kalau bisa juara. Ini pertama kalinya kami mengikuti event seperti ini. Biasanya memang race yang seperti umumnya," ujar Rastra.
Baca Juga: Muhammad Ridwan Juara Men Elite Bromo KOM Challenge 2020
Dengan waktu kurang dari lima pekan lagi, Ridwan dan Woro melakukan persiapan yang berbeda dengan rekan-rekan setimnya. Secara umum pola latihan tetap sama. Tetapi dengan volume dan intensitas yang ditambah.
"Untuk mereka berdua jarak dan waktunya yang lebih dari yang lain. Jika biasanya mereka menempuh jarak 100 km, untuk persiapan ini jadi 130 km untuk latihan hariannya. Serta ditambah secara bertahap," lanjutnya.
Selain itu juga persiapan untuk perlengkapan. Dengan sifat self-supported atau mandiri, mereka harus memperhatikan perlengkapan dan bekal apa saja yang dibawa selama perjalanan. Karena baru dalam hal ini, Rastra mengatakan banyak bertanya ke rekan-rekannya yang sering bikepacking.
"Setelah banyak cari informasi dari mereka itu, jadi malah semakin tertantang. Jadi ada gambaran kapan harus istirahat, makan, dan lainnya agar bisa finis di bawah cut off time," tuturnya. (mainsepeda)
Podcast Mainsepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 126