Komunitas Women’s Cycling Community (WCC) Surabaya melanjutkan rutinitas yang sudah mereka mulai pada 2022. Mereka gowes ke Malang pada akhir pekan lalu. Belasan member berpartisipasi dalam gowes kolaborasi dengan Ratjoen Femmes, salah satu bagian dari Ratjoen CC itu.

Pada Januari 2022 lalu, untuk kali pertama WCC Surabaya berkolaborasi dengan Ratjoen Femmes. Mereka gowes dari Surabaya dan finis di Malang. Hajat ini berlangsung kembali pada tahun ini. Konsepnya masih sama. Yakni bersepeda dari Kota Pahlawan ke Malang.

Ketua WCC Surabaya Oeli Yosep Soru menceritakan, agenda ini diikuti 15 anggotanya. Ditambah sepuluh orang tim pendukung yang mereka sebut sebagai WCC Bro. Sedangkan Ratjoen Femmes mengirimkan 15 cyclist-nya untuk menyambut kedatangan sang sahabat dari Surabaya itu.

Rombongan WCC Surabaya berangkat dari Jalan Ahmad Yani. Mereka bergerak ke selatan. Melalui Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan. Kemudian berhenti di sebuah minimarket yang mengarah ke Talunongko di Prigen. Di sana, mereka dijemput empat anggota Ratjoen Femmes.

Selanjutnya mereka gowes sama-sama menuju pit stop kedua di Kebun Raya Purwodadi untuk regroup dengan anggota Ratjoen Femmes lainnya. Dari Purwodadi mereka bergerak ke Malang. Cuaca panas menjadi salah satu tantangannya. "Baru bertemu mendung ketika sudah masuk Malang," cerita Oeli.

WCC Surabaya dan Ratjoen Femmes foto bareng di depan Gereja Ijen

Tujuan berikutnya adalah pit stop ketiga di Taman Krida Budaya Jawa Timur. Lokasinya di Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang. Sebelum mencapai garis finis di salah satu kafe di wilayah Langsep, mereka mampir untuk foto bareng di Katedral St. Perawan Maria Gunung Karmel, atau dikenal dengan nama Gereja Ijen. Gereja ini dibangun pada 1934 silam.

"Sesampainya di finis langsung makan-makan. Karena perut sudah sangat lapar," ungkap Oeli seraya tertawa. "Setelah itu baru ramah-tamah. Tidak ada agenda lain. Kami banyak ngobrol dan saling sapa. Juga berkenalan karena banyak teman baru. Serta membicarakan agenda berikutnya," jabarnya.

Oeli menjelaskan, gowes kolaborasi bersama Ratjoen Femmes akan menjadi agenda rutin komunitasnya. Kegiatan ini sukses terselenggara selama dua tahun beruntun. "Kami berharap ini menjadi acara tahunan ke depannya. Jadi setiap tahun kami adakan gowes ke Malang," imbuh Oeli.

Setelah puas ngobrol dan beristirahat, mayoritas anggota WCC Surabaya kembali ke Kota Pahlawan. Ada yang pulang naik kendaraan pribadi. Ada pula yang pulang dengan bersepeda. Serta terdapat dua anggota WCC yang memutuskan stay di Malang untuk pelesiran.

"Yang pulang ke Surabaya dengan digowes juga banyak. Mereka sempat terkena hujan deras saat mengarah ke Taman Dayu," ceritanya.

Oeli mengakui bahwa peserta gowes Surabaya-Malang memang tidak sebanyak pada 2022. Pada tahun lalu ada 35 anggota yang berpartisipasi. Hal ini karena semakin meningkatnya aktivitas para anggota. Ditambah pandemi Covid-19 yang mereda. Meski demikian, WCC Surabaya terus mengajak anggotanya untuk tetap gowes.

"Kegiatan masing-masing anggota memang makin padat. Saya sendiri baru bisa gowes pada Sabtu dan Minggu. Meski demikian official ride WCC Surabaya tetap diadakan sekali dalam sebulan. Kami ajak mereka yang tak pernah long ride untuk ikutan. Kami ingin memunculkan kesan bahwa long ride itu tidak seperti yang mereka takutkan. Masih bisa enjoy dan santai," jabarnya.

Tentang rencana ke depan, WCC Surabaya siap menjamu Ratjoen Femmes di Kota Pahlawan. Rencananya, cyclist asal Malang itu akan bertandang ke Surabaya pada bulan depan. "Istilahnya membalas kunjungan. Nanti kami jemput di Pandaan. Kemudian gowes bareng ke Surabaya. Ke depan kami juga akan mengadakan collaboride dengan komunitas lain," tutur Oeli. (mainsepeda)

Podcast Mainsepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 126

Foto: @gowes_hepi, @chaidar26

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Sebentar Lagi, Era Ban Airless dan Anti Bocor?
Richie Porte Juara Overall, Stefan Kung Rebut Time Trial
Tips Setting Rantai Hub Gear dan Lepas Roda Belakang Brompton
Samba Kawal Ganjar Pranowo Sosialisasi Pandemi Covid-19 ke Masyarakat
Pinarello Dogma F, Senjata Anyar Ineos Grenadiers
Race Around Java 2024: Citra Dewi Juara, Rekor Ultra Indonesia 3.000 Km dalam 10 Hari
Preview Taiwan KOM 2024: Diwarnai Pembalap Elite Dunia
Kolom Sehat: Taiwan KOM 2024