UCI Track Nations Cup 2023 akan digelar di Velodrome Rawamangun, Jakarta mulai Kamis (23/2). Total ada 350 pembalap dari 44 negara yang mengikuti UCI Track Nations Cup 2023 di Jakarta. PB ISSI sudah menyiapkan 16 pembalap untuk mengikuti event tersebut.

Kabid Binpres PB ISSI Budi Saputra mengatakan 16 pembalap tersebut akan turun pada nomor yaitu team sprint, team pursuit, omnium, dan madison. Sebenarnya PB ISSI berencana menurunkan Ratu Afifah Nur Indah di nomor keirin.

“Memang kami minta satu kuota wild card untuk Ratu. Namun, poinnya baru 180 (ranking keirin). Jadi, tidak disetujui. Ratu tidak turun di nomor keirin tetapi dia tetap turun di nomor team sprint,” kata Budi saat ditemui di Velodrome Rawamangun pada Rabu (22/2) itu.

Sebelumnya Nations Cup ini disebut sebagai seri World Cup. UCI Track Nations Cup 2023 ini menjadi event kualifikasi Olimpiade pertama yang diadakan di Indonesia. Para pembalap itu akan berburu poin untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024. Event ini juga menjadi seri pertama kualifikasi balap sepeda disiplin track untuk Olimpiade Paris 2024.

“Berbicara untuk Olimpiade itu kuota ranking ya sebetulnya. Kami masih menunggu rilis resmi dari mereka (UCI). Jika kami bisa masuk tiga besar di tiga seri Nations Cup ini, langsung otomatis lolos ke World Championships,” ujar Budi.

“Nah, tugas kami dan federasi serta saya yang menjadi manajer timnas juga untuk menjaga level kompetisi mereka. Level mereka harus dijaga untuk tetap di level dunia terus. Ini PR kami agar para atlet ini tidak turun ranking,” lanjutnya.

Pada UCI Track Nations Cup 2023 di Jakarta ini, tim Indonesia mengandalkan performa Bernard Van Aert. Sebab, Bernard merupakan peraih perak di event serupa di Cali, Kolombia pada Juli 2022 lalu.

“Yang jelas ini adalah start kualifikasi. Target kami adalah mendapatkan poin Olimpiade. Itu yang paling penting dari tim Indonesia. Kemudian secara individu, kami berharap capaian Bernard (Van Aert) di Cali (Kolombia) bisa diulang di sini,” lanjutnya.

Selain Bernard, Budi mengatakan menurunkan pembalap-pembalap muda. Rata-rata usia mereka 20 tahun. Tetapi mereka memiliki target yang berbeda.“Kalau bicara target untuk mereka pastinya harus ada proses. Minimal lima tahun baru bisa bicara target. Jadi saat ini jam terbang yang kami siapkan untuk mereka,” imbuh Budi. (mainsepeda)

Podcast Mainsepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 126

Foto: NOC Indonesia

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
Kolom Sehat: MTB
Barang Bawaan Peserta Journey To TGX 2024 Dikirim ke Trenggalek Gratis
Inilah Rute Journey To TGX 2024, Jarak Sama COT Bertambah
Tips Merakit Gravel Bike dengan Harga Terjangkau
Cervelo P5x Lamborghini, Hanya Ada 25 Biji
Sepeda Aero Merek Java Ini Bisa Dilipat