Bernard van Aert gagal meraih poin dalam UCI Track Nations Cup 2023 di Jakarta. Ia tidak mendapatkan poin saat turun di nomor omnium pada Sabtu (25/3) di Velodrome Rawamangun. Otomatis Bernard juga tidak lolos babak kualifikasi atau melaju ke babak final.

Pelatih Dadang Haries Poernomo menjelaskan, hal ini terjadi karena ada kesalahan strategi gear pada race tersebut. “Saya akui ada perubahan setting-an. Awalnya setting-an itu kami gunakan untuk point race di omnium. Setting gear di babak kualifikasi ini cukup rendah. Dilihat cadence Bernard cukup tinggi dan mengakibatkan ia tidak bisa berbuat apa-apa di race ini,” ungkapnya.

Sebenarnya Dadang telah memiliki konsep setting gear awal untuk Bernard. Namun, Bernard merasa ingin mengubah setting-an itu karena masih harus melalui babak kualifikasi. Ternyata langkah itu kurang tepat.

“Strategi gear-nya kurang tepat. Saya sudah siapkan cuma Bernard punya feeling lain. Dari data hari ini cadence rata-rata Bernard mencapai 146. Itu cukup tinggi untuk track endurance dan ini yang membuat Bernard jadi kelelahan,” jelas Dadang.

Sebelumnya Bernard memang belum pernah mengikuti race dengan babak kualifikasi. Kali ini peserta UCI Track Nations Cup 2023 di Jakarta membludak karena ini menjadi seri pertama tahun ini.

Selain itu, Bernard juga masuk heat pertama dengan para pembalap yang memiliki level atas. Pembagian heat itu juga ditentukan melalui ranking. Posisi Bernard masuk heat pertama karena ia berada di ranking delapan dunia di nomor omnium.

Pada heat pertama itu Bernard bersaing dengan 16 peserta. Beberapa diantaranya seperti peringkat satu dunia Shunsuke Imamura, Joao Matias, Daniel Crista, Mathias Guillemette, hingga Phillip Heijnen.

Hal ini menjadi pengalaman berharga bagi tim Indonesia. Mereka masih memiliki harapan meraih pundi-pundi poin dengan mengikuti UCI Track Nations Cup 2023 di Kairo, Mesir (14-17 Maret) dan di Milton, Kanada (20-23 April).

“Untuk ke depan kami akan evaluasi di kualifikasi maupun di race utama omnium akan menggunakan speed yang sama. Ini jadi salah satu pengalaman kami juga. Terus terang bersaing dengan peserta sebanyak ini jadi pengaman pertama. Harapan saya sih kalau tidak ada kualifikasi akan lebih mudah untuk Bernard mengatur strategi gear-nya,” imbuh Dadang. (mainsepeda)

Podcast Mainsepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 126

Foto: PB ISSI

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Kolom Sehat: MTB
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
Tips Merakit Gravel Bike dengan Harga Terjangkau
Inilah Rute Journey To TGX 2024, Jarak Sama COT Bertambah
Barang Bawaan Peserta Journey To TGX 2024 Dikirim ke Trenggalek Gratis
Cervelo P5x Lamborghini, Hanya Ada 25 Biji
Bond Almand, Mahasiswa 20 Tahun yang Pecahkan Rekor Ultra Cycing di Pan-American Highway
1500 EJJ 2024 Update – Hour 31: Semua Peserta Tersisa Diprediksi Capai CP 1 Under COT