Patricia saat masuk check point 1 di Kota Madiun.
Patricia menjadi peserta perempuan pertama yang berhasil tiba di check point 1 East Java Journey kategori 1.200 KM. Capaian itu menjadi luar biasa karena Patricia sebenarnya tidak dalam kondisi fit 100 persen.
Itu karena dua hari menjelang start East Java Journey 1.200 KM (Full Journey), Patricia mengalami musibah. Ia kecelakaan. Jatuh saat gowes menuju Puncak Bogor.
Patricia masuk check point 1 pukul 17.14. Itu berarti dia butuh waktu 11 jam 31 menit 40 detik. Catatan waktu itu membuat Patricia masuk 10 besar cyclist yang masuk check point 1 lebih dulu. Sejak start, Patricia memang konstan. Ia selalu dalam posisi 10 besar.
Meskipun baru saja jatuh, namun Patricia mengaku tak ada kendala berarti. Hanya luka-lukanya memang agak perih karena beberapa kali diterpa hujan dalam perjalanan.
"Tak ada kendala di jalan," katanya. Patricia hanya memanfaatkan physiotherapy. Ia meminta dipijat di bagian leher untuk menghilangkan ketegangan.
Saat menghadiri technical meeting (TM), Senin 13 Maret 2023, Patricia sempat menceritakan kejadian yang menimpanya itu.
Ceritanya, akhir pekan Patricia gowes menuju puncak Bogor. Ia terlalu mengambil jalur kiri. Tiba-tiba ada kondisi yang membuatnya harus berhenti mendadak.
“Saya akhirnya jatuh dan masuk ke selokan yang dalam. Ini masih ada bekas lukanya. Helm juga pecah, jadi saya ikut EJJ ini pakai helm baru,” ungkapnya.
Patricia begitu menikmati perjalannya menuju check point 1. Perempuan yang bekerja di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) itu beberapa kali ngonten untuk akun Instagramnya. Seperti saat mengisi bidonnya dengan es tebu.
Perempuan kelahiran Purwodadi itu selama ini memang sudah pengalaman ikut event ultra cycling. Dia merupakan salah satu finisher Bentang Jawa 2022.
Baca Juga: East Java Journey 2023: Patricia Antusias Lalui Rute Pulang Kampung
Patricia mengaku sudah mendapatkan izin dari kantornya untuk mengikuti East Java Journey 2023. “Kantor sangat mendukung saya. Sebab ini bagian dari work life balance,” ujarnya.
Selain itu, dia juga membawa misi mengkampanyekan program Taksonomi Hijau. Salah satu program dari OJK untuk sustainable finance.
Patricia tertarik ikut East Java Journey 2023 juga karena rutenya. Ia ingin sekali bersepeda melewati jalur mudik ke rumah mertuanya di Banyuwangi. Mengenai target, Patricia tidak muluk-muluk. “Sebelum COT saja,” ujarnya.
Patricia (kiri) melintasi Jalan Basuki Rahmad, Surabaya setelah beberapa saat lepas dari start East Java Journey 2023 kategori 1.200 KM.
East Java Journey 2023 kategori Full Journey resmi diberangkatkan Selasa 14 Maret 2023 pukul 06.00 WIB. Seluruh peserta diberi batas waktu (cut of time – COT) pada Minggu 19 Maret 2023 pukul 18.00. Para peserta start dan finis di Wdnsdy Cafe di Townsquare Surabaya.
Selama perjalanan, cyclist harus singgah di empat check point (CP). CP pertama di Patung Merlion yang berada di Taman Sumber Wangi, Kota Madiun (Km 273). CP kedua di Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Tulungagung (Km 516).
Kemudian CP ketiga di simpang tiga Curah Kobokan (Km 707). Sedangkan CP keempat terletak di Gedung Wanita Paramitha, Banyuwangi (Km 950). Lokasinya tepat di depan Taman Blambangan. Selain kategori Full Journey, East Java Journey 2023 juga menghadirkan kategori Half Journey dengan jarak 600 KM.
Ikuti terus update East Java Journey 2023 melalui sejumlah platform di Mainsepeda.com. Bisa sebagai dot watcher dengan memantau live race tracker. Ada juga update melalui tayangan live streaming yang digelar sehari tiga kali selama event berjalan. Peserta dan netizen juga berkesempatan mengikuti kompetisi konten dengan cara mendokumentasikan aktivitas event East Java Journey 2023.(mainsepeda)