Go Suhartono "Koh Hay" diapit Sukarno Hatta (kanan) dan Nurhadi Sukiswanto (kiri)

Selayaknya rockstar, Go Suhartono menjadi salah satu cyclist yang paling dinantikan di East Java Journey 2023. Partisipasinya di event ultra cycling perdana dari Mainsepeda.com ini tidak hanya memukai peserta lain. Koh Hay, begitu ia akrab disapa, juga mengundang decak kagum dari penggemar olahraga bersepeda.

Koh Hay merupakan salah satu cyclist senior di Indonesia. Khususnya Surabaya. Usianya menginjak 73 tahun. Meski sudah veteran, semangatnya untuk gowes sungguh luar biasa. Koh Hay menjadi peserta paling senior di East Java Journey 2023. Tak tanggung-tanggung, ia berpartisipasi di kategori full journey yang menempuh jarak 1.200 km.

Koh Hay menjadi magnet di East Java Journey 2023. Sampai-sampai ada yang menunggu berjam-jam di check point pertama di Kota Madiun, demi bisa bertemu dan berfoto dengan "pusaka" Surabaya ini. "Saya memang mengidolakan Koh Hay. Makanya saya dari tadi menunggu beliau di CP satu," ucap Sukarno Hatta.

Menurut pria asal Magetan ini, Koh Hay merupakan sosok motivator untuknya. Konsistensi Koh Hay dalam olahraga bersepeda membuat sungguh luar biasa. Dengan usianya 73 tahun, Koh Hay masih mampu mengikuti kategori full journey yang menempuh jarak 1.200 km plus. 

"Koh Hay kan kuat. Saya belum tentu sekuat itu saat seusia beliau. Makanya saya tungguin dari tadi untuk bertemu beliau," cerita Sukarno pada Selasa (14/3) petang.

Sukarno bukan satu-satunya orang yang menunggu Koh Hay di Madiun. Ada Nurhadi Sukiswanto yang juga stand by di check point pertama hanya untuk menunggu Koh Hay yang baru tiba pukul 18.00. Nurhadi menyebut Koh Hay sebagai inspirasinya untuk selalu gowes.

"Koh Hay adalah motivator bagi yang muda-muda. Usianya sudah 73 tahun tapi masih kuat. Saya saja sudah tidak sanggup dengan jarak 1.200 km. Apalagi rute ini ada COT-nya. Jadi fisik harus benar-benar kuat," ungkap Nurhadi.

Bukan hanya Koh Hay yang disambut meriah di check point pertama. Septi Trisnasari dan Suwadi Haliman juga mendapatkan perlakuan serupa. Maklum, Septi dan Suwadi memang asli Madiun. Teman-temannya ikut memberikan dukungan dengan cara menunggu mereka di check point Madiun. Tepatnya di Km 273.

Suwadi datang lebih dulu. Ia memasuki check point pertama pada Selasa sore pukul 17.13 WIB. Sedangkan Septi tiba pada Selasa malam. Rekan-rekan Suwadi dan Septi langsung heboh saat mereka masuk ke check point pertama di Patung Merlion yang berada di Taman Sumber Wangi, Kota Madiun.

Ada yang memberi motivasi hingga mengabadikan kedatangan mereka di media sosial. Suasananya benar-benar cair dan diselingi canda tawa. (mainsepeda)

Podcast Mainsepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 127

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
Kolom Sehat: MTB
Barang Bawaan Peserta Journey To TGX 2024 Dikirim ke Trenggalek Gratis
Inilah Rute Journey To TGX 2024, Jarak Sama COT Bertambah
Tips Merakit Gravel Bike dengan Harga Terjangkau
Cervelo P5x Lamborghini, Hanya Ada 25 Biji
Bond Almand, Mahasiswa 20 Tahun yang Pecahkan Rekor Ultra Cycing di Pan-American Highway