Peserta yang berdatangan di check point 1 banyak yang memilih berfoto di depan replika patung Merlion, yang menjadi salah satu spot wisata dunia di Kota Madiun.
Empat tahun belakangan, Kota Madiun banyak berbenah. Landscape-landscape indah banyak tersebar di sana. Tak hanya itu, pembangunan Kota Madiun juga makin diarahkan untuk ramah pesepeda. Itulah yang membuat Kota Madiun belakangan mulai banyak menjadi persinggahan para cyclist.
Latar belakang itu juga yang membuat Mainsepeda memilih Kota Madiun sebagai salah satu titik check point East Java Journey 2023. Baik untuk kategori Full Journey (1.200 Km) maupun Half Journey (600 Km). Lokasi check point itu berada di kompleks ikon wisata dunia. Yang lokasinya di pusat Kota Madiun.
“Terima kasih sudah memilih Kota Madiun sebagai check point. Kami bersama Pemkot Madiun memang sedang berupaya menjadikan Kota Madiun ramah untuk cyclist. Kami sudah siapkan jalur sepeda, penerangan jalan yang mumpuni dan trotoar yang lebar,” ujar Faizal Rachman Ketua ISSI Kota Madiun.
Kebetulan di hari pertama East Java Journey 2023, Faizal menyempatkan ke Surabaya untuk melihat langsung ruang kontrol race director sekaligus studio live streaming.
Faizal Rachman (kiri), Andi Raya (Ketua DPRD Kota Madiun), Azrul Ananda, dan Riefa Ismatar (Bentang Jawa).
Faizal mengaku sangat antusias begitu mendengar Mainsepeda membuat event bersepeda yang melintasi Kota Madiun. Dari situ sejak awal ia sebagai Ketua ISSI Madiun langsung melapor ke Wali Kota Madiun, Maidi.
Gayung pun bersambut. Wali Kota Maidi menyatakan siap memberikan support. Ia memerintahkan jajarannya berkoordinasi dengan ISSI Kota Madiun dan Mainsepeda.
“Tapi tugas saya tidak berhenti di situ. Saya malu kalau Madiun tidak ikut menjadi peserta East Java Journey. Untungnya kemudian ada tiga peserta dari Madiun,” kelakar Faizal.
Faizal menjanjikan hadiah tambahan untuk peserta dari Madiun. “Kalau ada yang tembus 10 besar, akan saya beri hadiah,” ujarnya.
Septi Sutrisna salah satu cyclist asal Madiun yang ikut East Java Journey 2023
Sebagai upaya menjadikan Kota Madiun sebagai kota bersepeda, ISSI dan Pemkot Madiun pun menggelar beberapa event beberapa tahun terakhir. Salah satu yang konsisten digelar adalah Madiun Lawu Challenge. Event ini menantang pesepeda untuk menaklukkan tanjakan ke Cemorosewu.
Madiun Lawu Challenge akan dilaksanakan kembali pada 2023 ini. Sebelum sajian utama dilangsungkan pada tengah tahun ini, ISSI Kota Madiun bersama Polresta Madiun bersiap menggelar Uphill Madiun Mbodag Piala Kapolres Madiun Kota.
Uphill Madiun Mbodag merupakan ajang pemanasan sebelum Madiun Lawu Challenge kedua pada tahun ini. Event ini melombakan berbagai kategori, seperti men youth, woman youth, men junior, women junior, women open, men elite, master A, master B, dan master C.
Faizal berharap, ajang ini bisa membuka peluang untuk meningkatkan sport tourism di Kota Madiun. Serta untuk menyemarakkan hari jadi Kota Madiun ke-105. Selain itu, ajang ini merupakan pemanasan sebelum berpartisipasi di Madiun Lawu Challenge 2023.
Madiun Lawu Challenge kali pertama dilangsungkan pada 16 Juli 2022. Kala itu sebanyak 320 peserta datang dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. Seperti Surakarta, Cirebon, Bandung, Lombok, Gorontalo, Pekanbaru, hingga Italia.
Madiun Lawu Challenge 2022 mempuh total jarak 70 kilometer. Membawa peserta nanjak hingga elevasi 1.800 meter. Peserta start dari Balai Kota Madiun. Merka gowes sejauh 30 kilometer menuju pit stop di GOR Ki Mageti di Magetan. Usai istirahat sejenak, perjalanan berlanjut menuju garis finis di Cemoro Sewu di kaki Gunung Lawu.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Madiun Andi Raya Bagus Miko Saputra yang turut hadir bersama Faizal di Surabaya berharap kolaborasi ISSI Kota Madiun, Pemkot Madiun dan Mainsepeda bisa berdampak positif pada sports tourism.
“Saya harap dengan adanya berbagai event sepeda di Madiun, bisa makin berimbas ke pariwisata di Madiun. Apalagi Madiun saat ini banyak memiliki tempat wisata baru,” ujarnya.(mainsepeda)