Selain aksi solo Muhammad Ridwan dan aksi kejar-kejaran antara Woro Fitriyanto dengan Bambang "Bembenk" Anggoro Jati, ada satu sosok lain yang paling dicari di East Java Journey 2023. Ia adalah M. Dzaki Wardana. Dzaki seakan tenggelam setelah aksi luar biasa pada hari pertama Selasa (14/3) lalu.
Sebagai pemenang dua edisi Bentang Jawa, Dzaki memang layak dijagokan sebagai kandidat juara di East Java Journey 2023 kategori full journey. Performanya pada hari pertama pun mengundang decak kagum. Ia mampu mengimbangi duo pembalap Nusantara Pro Cycling, Ridwan dan Woro.
Dzaki menutup hari pertama di Trenggalek. Ia berhenti pada Rabu (15/3) dini hari pukul 02.53 WIB. Total menempuh jarak 487, 43 Km. Dzaki cukup lama beristirahat di Trenggalek. Saat Ridwan dan Woro gowes lagi, Dzaki terpantau belum bergerak. Bahkan Dzaki disalip Bambang "Bembenx" Anggoro Jati pada Rabu pagi sekitar pukul 06.00 WIB.
Para dot watcher pun bertanya-tanya. Ada apa dengan Dzaki Wardana? Dzaki melanjutkan perjalanan dari Trenggalek hingga Kota Malang pada Rabu (15/3). Sebelum berangkat dari Malang pada Kamis (16/3) pagi, Dzaki sempat mengabarkan kondisinya.
"Punggung saya sakit sekali. Sepertinya karena stem yang kemarin diganti. Jadi lebih panjang. Saya coba lanjut pelan-pelan. Doakan lancar," katanya.
Dzaki mengaku sudah merasakan sakit sejak akhir pekan lalu. Ketika mengikuti event berjarak 500 km dengan total nanjak 5.000 meter. Rasa sakit itu makin menjadi saat ia tiba di Malang. Oleh sebab itu, Dzaki memutuskan beristirahat lebih lama di saat.
Dzaki sempat mendapatkan perawatan dari fisioterapis ketika tiba di check point tiga di pertigaan Curah Kobokan, Lumajang pada pukul 11.18 WIB. Ia sebenarnya disarankan untuk beristirahat. Namun Dzaki tetap melanjutkan perjalanan. Hingga Kamis petang, Dzaki sudah tiba di Jember. (mainsepeda)