Founder Mainsepeda.com, Azrul Ananda, saat memimpin Technical Meeting East Java Journey 2023 kategori 600 Km di Wdnsdy Cafe pada Kamis, (16/3)

East Java Journey 2023 kategori 600 Km siap dimulai besok pagi (17/3). Kategori half journey ini akan start dari Surabaya Town Square (Sutos) pukul 06.00 WIB. Seluruh peserta yang mendaftar telah technical meeting (TM) yang digelar di Wdnsdy Cafe malam ini (16/3). 

Technical meeting dipimpin langsung oleh founder Mainsepeda Azrul Ananda. Ia menjelaskan tentang rute, regulasi, tracking system, check point, maupun hal-hal lain yang harus dilakukan selama perjalanan. 

”Kategori half journey, 600 km, sifatnya non kompetitif. Namun, kita harus tetap menaati seluruh regulasi, saling menjaga. Yang tidak kalah penting kita semua harus jaga kesehatan, keselamatan, dan saling menghormati sesama pengguna jalan lain,” ungkap Azrul. 

Azrul yang juga akan mengikuti kategori 600 km, menjelaskan bahwa segmen dari Pacitan menuju ke Trenggalek akan menjadi main course. Rute di sana memiliki total tanjakan 2.500 meter lebih. 

Segmen tanjakan Pacitan-Trenggalek itu sama persis dengan yang dilalui peserta kategori 1.200 km. Peserta kategori full journey menyebutkan rute paling menyiksa. Penilaian itu termasuk diungkapkan oleh Muhammad Ridwan dan Woro Fitriyanto yang finis 1-2 tadi malam di Sutos.

”Saya juga berpesan tracker untuk selalu dihidupkan. Kalau mau istirahat bisa dimatikan namun melapor terlebih dahulu. Ini untuk fairness dan keselamatan para peserta,” jelas Azrul.

Darrick Subrata dari Bentang Jelajah Nusantara yang menyediakan sistem tracking menambahkan, tracker akan memungkinkan posisi peserta bisa dipantau oleh panitia, keluarga, maupun audiens pada umumnya. ”Selalu perhatian dengan kapasitas baterai, kalau istirahat bisa di-charge, agar saat bersepeda tidak harus berhenti untuk mengisi daya,” jelasnya.

Dalam kesempatan kali ini, para cyclist banyak yang bertukar cerita tentang pengalaman mengikuti ultra cycling. Mereka juga sempat nobar kategori 1.200 Km yang kebetulan memasuki babak-babak jelang finis dua pembalap terdepan saat technical meeting berlangsung.

Maya Anggraeny, cyclist asal Surabaya, mengaku tidak sabar untuk mbolang. Meskipun ia juga deg-degan karena rute East Java Journey 2023 yang belum pernah ia lalui. 

”Sebenarnya ini event ultra cycling kesekian kali yang saya ikuti, tapi rasa nervous pasti ada. Karena pasti ada challenge baru, ya jalanin aja. Kuat dipancal, nggak kuat ya dituntun,” kata Maya. ”Senang juga bisa ketemu teman-teman. Kayak reuni lah. Ada wajah-wajah lama yang biasa gowes bareng. Ada juga wajah-wajah baru,” imbuhnya.

Ada juga Wahyudi Juantoko, cyclist asal Tuban. Yudi -panggilannya- mengikuti East Java Journey 2023 kategori 600 Km bersama tiga kawannya. 

”Biasanya memang gowes bareng teman-teman. Terus tahu ada East Java Journey 2023 ini. Akhirnya ikut karena dorongan dari kawan-kawan yang pernah ikut. Anggap aja ini jalan-jalan dan refreshing juga,” kata Yudi. 

East Java Journey 2023 memiliki dua kategori: full journey yang digelar 14-19 Maret 2023 dan Half Journey berlangsung 17-19 Maret. Dalam kategori full journey, cyclist akan menyelesaikan rute sepanjang 1.200 Km. Sedangkan kategori half journey, para cyclist menempuh rute sejauh 600 Km. (mainsepeda)

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Tips Merakit Gravel Bike dengan Harga Terjangkau
Inilah Rute Journey To TGX 2024, Jarak Sama COT Bertambah
Kolom Sehat: MTB
1500 EJJ 2024 Update – Hour 31: Semua Peserta Tersisa Diprediksi Capai CP 1 Under COT
Bond Almand, Mahasiswa 20 Tahun yang Pecahkan Rekor Ultra Cycing di Pan-American Highway
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
Cervelo P5x Lamborghini, Hanya Ada 25 Biji
Sepeda Aero Merek Java Ini Bisa Dilipat