“Sebenarnya ingin finis Sabtu, ternyata Jumat sudah sampai sini dengan aman, selamat dan lancar," ucap Triyono Adinugroho. Ia adalah peserta East Java Journey 2023 kategori 1.200 Km. Capaian yang lebih baik dari target itu mengantarkan Triyono mengamankan gelar juara kedua untuk kelompok usia Men 40 and up. 

Triyono mengatakan relatif tidak mendapati kendala berarti selama menaklukkan East Java Journey 2023. "Nggak ada drama berarti. Ada sih jatuh, tapi masih kecil. Kendala-kendala lain untungnya bisa diatasi," ujarnya.

Tri sampai di Surabaya pada Jumat, 17 maret 2023. Tepatnya pukul 17:18 WIB. Jika dihitung, pria kelahiran Purworejo itu menuntaskan rute 1.200 Km dalam 81 jam. Selisih sekitar 12 jam dari John Boemihardjo yang finis di urutan pertama untuk kategori Men 40 and Up, di pagi harinya. 

"Karena finis sore, pas masuk Sidoarjo kena macet luar biasa," candanya. 

Tri mengungkap rute mana saja yang ia sukai di East Java Journey 2023. “Yang bagus itu di rute Pantai Selatan. Tanjakan dari Pacitan-Trenggalek dahsyat. Tapi kalau saya yang paling favorit itu setelah check point 3 di Lumajang. Dapet view bagus banget karena saya lewat situ pagi hari. Cerah lagi,” jelasnya. Sama dengan kegirangan rivalnya, John Boemihardjo ketika mendapatkan magic hour pemandangan Gunung Semeru.

Baca Juga: Bablas Finis Tanpa Tidur, John Boemihardjo Terkesan Hype East Java Journey 2023

Sama seperti peserta lainnya, Tri terkejut eksposure East Java Journey 2023 mampu menggaet masyarakat untuk mengikuti acara ini. Ia merasakan hal itu karena dapat sambutan luar biasa dari klub-klub sepeda di daerah. Ia awalnya bingung karena banyak yang menyapa.

“Terus saya ingat kalau ada tracker. Setelah itu ya terbiasa. Mereka itu memang nungguin. Di tikungan difotoin. Terus ngejar lagi. Terus moto lagi. Seru sih jadinya,” lanjut Tri.

Masyarakat yang mengetahui adanya East Java Journey 2023 bukan hanya sebagai penonton, tapi juga kerap menjadi penolong. Tri juga merasakan itu. Ia sempat mengalami ban bocor di Tulungagung. Beruntung ia terbantu komunitas sepeda di daerah tersebut. “Sama teman-teman gowes di sana ditelponin mekanik. Terbantu lah kalau ada kendala seperti ini,” katanya.

Tri berharap Mainsepeda terus membuat event-event ultra cycling luar biasa seperti ini. “Lanjutkan! sambutannya luar biasa. Sambutan di check point-nya juga luar biasa, semoga ketemu lagi tahun depan,” tutupnya. (mainsepeda)

 

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
UCI Larang Penggunaan Warna Jersey Pimpinan Klasifikasi GrandTour
Taiwan KOM 2024 Dihentikan Karena Badai
Kolom Sehat: Bucin
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Weight Weenie Build: Wdnsdy AJ62 "NAKED" ini hanya 5,6 kilogram!
Preview Taiwan KOM 2024: Diwarnai Pembalap Elite Dunia
Kolom Sehat: Taiwan KOM 2024
Kolom Sehat: Nasib Tour de France di Inggris