Macam-macam alasan unik yang diucapkan para peserta di balik keikutsertaannya dalam East Java Journey 2023 kategori 1.200 Km. Kali ini datang dari Miftah Mahadika Khrisna, peserta dengan nomor BIB 114.

Cyclist asal Pacitan itu awalnya hanya ingin mengikuti East Java Journey 2023 kategori 600 Km. Namun, karena mendapat tantangan dari teman-temannya, ia nekat berpartisipasi di kategori 1.200 Km.

Salah satu keputusan yang terbilang “gila” dari peserta yang akrab disapa Dika tersebut. Akan tetapi, dirinya sukses menuntaskannya dengan baik. Lantaran mampu menyentuh garis finis sebelum cut of time (COT) berakhir. Tepatnya sebagai finisher ke-29. Ia datang Jumat 18 Maret 2023 pukul 18.04 WIB.

“Sebenarnya kemarin pengen daftar yang 600 kilometer saja, tapi ada yang menantang saya untuk ikut 1.200 kilometer. Awalnya ragu, karena sebelumnya sempet ikut di event 1.200 kilometer juga cuma sanggup sampai kilometer 270-an. Setelah itu coba lagi yang 400 dan 600 kilometer, ternyata lolos. Jadi cukup yakin untuk yang 1.200 kilometer kali ini,” ucapnya.

Tak cukup dibayang-bayang rasa keraguan saja, Miftah Mahadika juga kerap mendapat hambatan selama perjalanan. Mulai dari heart rate yang tertinggal, hingga trouble pada gear yang membuatnya terlambat untuk melakukan check point pertama.

“Banyak barang-barang saya yang tertinggal, seperti heart rate. Akhirnya saya minta bantuan di media sosial dan ternyata ada yang kasih pinjam,” cerita Dika terkait hambatannya jelang East Java Journey 2023 dimulai.

“Sempat mendapat trouble juga di hari pertama. Makanya over COT sampai tujuh menit di check point pertama. Bersyukur masih diberi pinalti saja, kalau nggak ya cuma pasrah saja,” tambahnya sambil tertawa.

Tidak cukup sampai di situ, pengalaman unik Dika selama East Java Journey 2023 masih terus berlanjut. Siapa yang menyangka bahwa dirinya menjadikan event tersebut sebagai alasan untuk pulang kampung. Mengingat kampung halamannya menjadi bagian dari rute East Java Journey 2023.

“Kemarin saya mampir ke rumah Pacitan dan bertemu dengan orang tua. Banyak wejangan yang diberikan oleh papa saya setelah sekian lama tak pulang karena pekerjaan. Dan pulangnya malah karena event sepeda. Sempat juga dimarahin sama mama karena dikira resign, soalnya sempat untuk sepedaan jauh,” jelas Dika.(mainsepeda)

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Taiwan KOM 2024 Dihentikan Karena Badai
Kolom Sehat: Bucin
UCI Larang Penggunaan Warna Jersey Pimpinan Klasifikasi GrandTour
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Weight Weenie Build: Wdnsdy AJ62 "NAKED" ini hanya 5,6 kilogram!
Preview Taiwan KOM 2024: Diwarnai Pembalap Elite Dunia
Kolom Sehat: Taiwan KOM 2024
Kolom Sehat: Nasib Tour de France di Inggris