Banyak cerita yang ditumpahkan oleh para finisher East Java Journey 2023, termasuk mereka yang mengikuti kategori 600 Km (Half Journey). Salah satunya cerita lucu dari Gatot Murjayanto, cyclist berusia 38 tahun asal Surabaya.
Gatot menjadi peserta ketiga yang berhasil finis di kategori 600 Km. Ia datang pukul 00.27 WIB. Ternyata Gatot tak jujur 100 persen dengan keluarga. Ia hanya izin gowes ke Pacitan. Bukan keliling separo wilayah Jawa Timur. Sesuai rute East Java Journey kategori Half Journey.
“Awalnya saya izin ke istri cuma gowes ke Pacitan. Kalau bilang muter Jawa Timur kayak-nya nggak boleh. Tapi begitu tahu fine-fine saja,” kata Gatot, lantas terkekeh.
Seperti para cyclist lainnya, Gatot merasa tersiksa perih di segmen Pacitan-Trenggalek. "Memang itu dahsyat! Para cyclist harus coba karena dijamin nagih!” ujarnya.
Rute ekstrim itu berhasil dilahap tuntas. Tak peduli elevansi tinggi. Keberhasilan Gatot menaklukkan segmen Pacitan-Trenggalek menurutnya juga menjadi kunci mampu menyelesaikan rute East Java Journey 2023 – 600 Km (Half Journey) lebih cepat dari perkiraan. Hanya dalam waktu kurang dari 43 jam.
“Lega rasanya setelah dua hari putar-putar separuh provinsi Jatim. Apalagi ini sesuai target, finis dua hari sekitar 48 jam," katanya
Menurut Gatot, mental menjadi salah satu hal yang wajib dipersiapkan bagi para cylist menjelang rute panjang. Selain itu, mereka juga harus pandai mempersiapkan strategi untuk dapat mengimbangi antara istirahat pola makan.
“Sebelum perjalanan jauh itu harus siap mental, apalagi mengikuti event di atas 200 kilometer memang harus siap mental dan tenaga. Membahas strategi itu tergantung pribadi masing-masing. Yang penting makan harus tetap terjaga,” terang Gatot.
Meski begitu, Gatot menegaskan bahwa ingin mencobanya kembali tahun depan. Bahkan dirinya sudah tak sabar menantikan event serupa dengan rute yang lebih variatif. “Tahun depan wajib diadakan lagi dan harus lebih keren!” tutupnya.(mainsepeda)